Network
RINGTIMES BALI – Pada tanggal 2 Februari 2021 malam kemarin hingga 3 Februari 2021, secara terus menerus terdengar suara dentuman di wilayah Malang.
Akibat dari dentuman ini, beberapa warga mengaku kaca jendelanya terus bergetar setiap dentuman terdengar.
Hingga banyak pertanyaan yang muncul dari mana asal suara tersebut. Ada yang mengira gempa tetapi hanya jendela yang bergetar.
Baca Juga: BNPB dan Komisi VIII DPR RI Kunjungi Lokasi Rawan Bencana di Majalengka
Diberitakan sebelumnya, ada juga yang memperkirakan suara itu akibat aktivitas getaran Gunung Raung yang saat itu kebetulan mengalami pergerakan. Tetapi jaraknya yang jauh membuat warga masih tetap bertanya-tanya.
Setelah beberapa hari pasca kejadian, akhirnya Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono memberikan keterangan resmi dan mengungkap asal dari suara dentuman tersebut.
Dilansir Ringtimesbali.com dari website BNPB.go.id pada beritanya tanggal 4 Februari 2021., Daryono mengungkapkan pendapatnya.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Bali, Waspada Potensi Hujan Lebat Berakibat Banjir Bandang Tanggal 5 dan 6 Februari
“Suara dentuman tersebut tidak berasosiasi dengan aktivitas gempa bumi,” ujar Daryono.
Berdasarkan data yang diteliti oleh BMKG, saat itu banyak ada aktivitas petir yang terjadi menjelang dini hari serta kondisi cuaca di Malang juga kebetulan sedang hujan.
Terpantau beberapa aktivitas petir terjadi di sejumlah wilayah yaitu, Blitar, Kandangan, Lawang, Mojokerto, dan Kota Malang.
“Kita melacak aktivitas petir yang ada di Malang dan sekitarnya, kita mendapat data-data valid bahwa dentuman bergelombang berasosiasi dengan aktivitas petir,” jelasnya.
Baca Juga: Suara Ledakan Misterius Terdengar Sampai di Luar Buleleng, BMKG: Bukan Gempa Bumi
Berdasarkan penjelasan dari Daryono, sumber suara dentuman bisa berasal dari shockwave, seperti meluncurnya meteorit dengan kecepatan supersonik, aktivitas gunung api, longsor berskala luas, gempa yang sangat dangkal, serta petir di kondisi cuaca tertentu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan suara tersebut dan tetap waspada agar terhindar dari risiko dengan cara menghindari bahaya yang mungkin terjadi.***
