Korban Tanah Longsor di Jawa Barat Salah Satunya Adalah Kepala BPBD

- 19 Januari 2021, 18:20 WIB
ilustrasi bencana tanah longsor
ilustrasi bencana tanah longsor /Pixabay

Faktanya, menurut BPBD setempat yang turun tangan adalah longsor gelombang kedua lebih besar daripada longsor gelombang pertama.

Tanah longsor sering terjadi di Indonesia. Negara yang memiliki berbagai macam situasi geografis yang cenderung banyak ke wilayah yang dataran tinggi dan memiliki berbagai macam jenis bukit.

Baca Juga: Breaking News, Banjir dan Longsor Kepung Enam Kecamatan di Aceh Barat Daya

Adanya penggundulan hutan dan operasi penambangan emas skala kecil yang ilegal juga merupakan alasan yang menyebabkan tanah tidak stabil.

Presiden Indonesia, Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi menjelaskan bahwa pola bencana tanah longsor dan banjir sering terjadi sejak Oktober 2020 dan kebanyakan dikarenakan pola cuaca berkala yang dikenal sebagai La Nina.

Istilah tersebut merujuk pada fenomena alam bahwa suhu permukaan air laut di sepanjang timur dan tengah Samudera Pasifik yang dekat atau berada di Garis Khatulistiwa mengalami penurunan tiga hingga lima derajat celcius dari suhu normal.

Baca Juga: Banjir Kepung Kota Malang dan Nunukan, Ratusan Rumah Terendam, Ribuan Orang Mengungsi

Jokowi juga menegaskan bahwa masyarakat perlu untuk mengantisipasi kemungkinan bencana hidrometeorologi.

“Saya ingin kita semua bersiap mengantisipasi kemungkinan bencana hidrometeorologi,” Kata Presiden saat itu.

Petugas bencana setempat juga melaporkan bahwa di hari Minggu kemarin, petugas masih berupaya untuk menemukan berapa banyak jumlah orang yang hilang. Laporan terkininya yaitu ada delapan belas orang terluka yang sudah ditemukan.***

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Nytimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x