Gempa 8,9 Magnitudo Ancam Kota Padang, Waspada Resiko Tsunami 10 Meter

14 November 2020, 06:10 WIB
Gempa 8,9 Magnitudo Ancam Kota Padang, Waspada Resiko Tsunami 10 Meter /

RINGTIMES BALI - Pulau Sumatera adalah salah satu pulau di Indonesia yang termasuk serinh dilanda gempa. 

Bahkan para ahli berpendapat jika terjadi patahan Megathrust Mentawai, akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 magnitudo.

Hal ini diungkapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Juga: BMKG Tentukan Awal Bulan Rabiulakhir di Tanggal Ini, Yuk Cek Daerah Mana Saja yang Bisa lihat Hilal

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Sumbar, Syahrazad Jamil pada diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Provinsi Sumbar seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman Antara, 13 November 2020.

Bencana alam tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk.

Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, 14 November 2020 di Pegadaian, Logam Mulia Antam Rp 1.968.000 Per Gram

Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," katanya

Sebelumnya, Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami pernah terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Untuk mewaspadai kemungkinan terburuk tersebut, Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya, di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca Juga: Kabar Buruk, Premium dan Pertalite Dihapus, Cek Tanggalnya dan Daerahmu Apa Termasuk?

Pemerintah Sumbar, lanjut dia, juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan

Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri terus diperkuat dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Tidak hanya itu, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri.

Baca Juga: Kota Padang WASPADA, Tsunami 10 Meter dan Gempa Bumi M=8,9 Mengancam, Ini Skenario Buruknya

Pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini juga dilakukan.

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa  2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," katanya.***

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler