Gunung Merapi 'Siaga', Ratusan Warga Dievakuasi, Siapkan Mitigasi Bencana

7 November 2020, 05:53 WIB
Gunung Merapi 'Siaga', Ratusan Warga Dievakuasi, Siapkan Mitigasi Bencana /AFP/

RINGTIMES BALI - Pada Junat, 6 November 2020 status Gunung Merapi dinaikkan menjadi level Siaga.

Menyusul hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah mengevakuasi sebanyak 607 warga.

Keseluruhan warga yang dievakuasi tersebut berasal dari tiga desa yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yakni Desa Krinjing, Desa Paten dan Desa Ngargomulyo di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Baru Diluncurkan, Ini Spesifikasi dan Harga Kamera Sony Alpha 7C

Adapun rincian warga Desa Krinjing yang diungsikan adalah 42 balita, 36 lansia, 3 ibu hamil, 41 ibu menyusui dan 2 disabilitas sehingga totalnya adalah 124 warga.

Kemudian warga Desa Paten yang tinggal di Dusun Babadan I dan Babadan II telah diungsikan ke Desa Banyurejo dan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, dengan total pengungsi sementara adalah 356 orang warga kelompok rentan.

"Selanjutnya, ada sebanyak 127 warga kelompok rentan dari Desa Ngargomulyo yang diungsikan ke empat titik pengungsian, yakni Gedung NU Ketaron, Gedung Futsal Tejowarno, Gedung PPP Prumpung dan PAY Muhammadiyah," ujar Bupati Kabupaten Magelang, Zaenal Arifin dalam pernyataannya, Jumat, 6 November 2020, seperti dikutip RINGTIMES BALI dari laman RRI.

Baca Juga: Fitur Baru, WhatsApp Luncurkan 'Pesan Sementara', Tujuh Hari Hilang

Sementara itu, BPBD Kabupaten Magelang juga telah mendistribusikan logistik ke beberapa desa yang menjadi titik pengungsian seperti Desa Mertoyudan, Desa Banyurojo dan Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

Selain itu, BPBD Kabupaten Magelang bersama tim gabungan seperti PMI, Basarnas, Pemerintah Desa, Forkopimcam, Damkar, Dinas Sosial, TNI, Polri, relawan dan komponen terkait juga mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi para pengungsi.

Sementara itu dalam rangka menangani para pengungsi sekaligus mencegah adanya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, Dinas Kesehatan setempat melakukan pengecekan suhu tubuh dan mewajibkan seluruh warga untuk menjalani tes cepat (rapid test) serta mendata seluruh kondisi kesehatan.

Baca Juga: Kutip Hadis Nabi Muhammad, Biden Janjikan Ini Pada Umat Islam Jika Menang Pilpres AS 2020

Apabila terdapat warga yang reaktif, maka akan dirujuk di Rumah Sakit (RS) rujukan untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.

“Warga (pengungsi) kita tes pakai rapid test. Warga yang reaktif kita langsung rujuk ke rumah sakit. Di sana (RS rujukan) nanti kita swab,” sambungnya.

Selain itu, tim gabungan juga memasang fasilitas penyekat khusus bagi warga yang mengungsi untuk menghindari kontak langsung dan mencegah penularan COVID-19.

Baca Juga: Ingin Tidur Nyenyak dan Berkualitas, Hindari 5 Kebiasaan Tidur yang Salah Berikut

Petugas dari Dinas Kesehatan juga mewajibkan seluruh warga untuk mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman dan selalu memakai masker.

"Fasilitas tempat cuci tangan kami sediakan di setiap titik di pengungsian dan masker dibagikan secara gratis bagi tiap-tiap warga," pungkasnya.

Sebagaimana informasi sebelumnya bahwa Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status aktivitas Gunung Merapi dari level II atau Waspada menjadi level III atau Siaga pada Kamis, 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Waspadai, Tekanan Darah Tinggi Selama Masa Kehamilan dapat Mengakibatkan Preeklamsia

Adapun berdasarkan pemetaan wilayah, tingkat desa dan kecamatan yang masuk dalam KRB III dan harus segera mendapat penanganan adalah Ngargomulyo, Krinjing dan Paten di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Tlogolele, Klakah dan Jrakah di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dan Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante di Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kemudian wilayah administrasi desa yang masuk di dalam prakiraan daerah bahaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Selanjutnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau agar seluruh kegiatan di KRB III Gunung Merapi dihentikan, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi. 

Baca Juga: Pengobatan Rumahan yang Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami

BNPB juga meminta Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segara sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.***


 

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler