BLT Rp600 Ribu Disebut Sia-sia meski Diperpanjang Tahun Depan, Ini Alasannya

8 September 2020, 12:59 WIB
BLT Rp600 Ribu Disebut Sia-sia meski Diperpanjang Tahun Depan, Ini Alasannya /

RINGTIMES BALI - Sejatinya program bantuan dari pemerintah seperti BLT Rp600 ribu hanya bisa efektif apabila masalah pandemi selesai. Jika belum selesai, seberapapun besarnya bantuan tersebut akan sia-sia.

Hal ini dikatakan Pengamat ekonomi Nailul Huda.

Menurutnya, masyarakat akan cenderung menahan diri untuk belanja sehingga permintaan akan melemah.

Baca Juga: BLT Rp600 ribu di Jawa Timur Belum Cair, Simak Ini Alasannya

Ujungnya, roda perekonomian nasional tidak jalan.

"Dengan kondisi penanganan Covid seperti saat ini, saya ragu apakah BLT akan efektif walaupun diperpanjang hingga akhir tahun depan sekalipun. Kecuali pemerintah benar-benar melakukan tugasnya dalam penanganan masalah kesehatan, khususnya pandemi," ujar Nailul di Jakarta, Senin 7 September 2020 kemarin seperti dikutip Ringtimes Bali dari Warta Ekonomi.

Sementara itu, Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin lebih optimistis, pemulihan ekonomi Indonesia bisa membentuk pola V-Shaped atau lebih tajam.

Meskipun sepanjang Juli dan Agustus lalu tingkat permintaan melemah, namun ini disebabkan dana pemulihan ekonomi yang belum terdistribusi dengan baik.

Baca Juga: Kemarin, Data Calon Penerima BLT Rp600 Ribu Tahap Tiga Disetor Pekan Ini, Kapan Cair

"Saya rasa bulan ini pencairannya akan lancar dan V-shaped bisa terjadi. Saya berbeda dengan yang meramalkan pola pemulihan U-shaped," ujar Ferry.

Menurutnya, di negara seperti AS sendiri sudah ada tanda-tanda perekonomian akan menggeliat lagi. Angka pengangguran di AS turun drastis di Agustus dari 10,2% ke 8,4%, sedang tingkat upah atau average hourly wages mengalami kenaikan 4,7%.

Pertumbuhan ekonomi pasti akan lebih baik lagi bila vaksin sudah siap dan ketidakpastian ekonomi juga tentunya hilang.

Baca Juga: Ini Cara Pelaporan Peserta BLT Rp600 Ribu jika Tidak Cair, Simak di SIPP Online

Dampaknya, tidak ada lagi alasan pasar untuk berinvestasi pada dolar sebagai safe haven.

"Jadi dolar bisa tergelincir. Saya sendiri lebih pilih pegang saham IDX30 untuk jangka waktu minimal enam bulan ke depan. Lebih panjang tentu lebih baik," ujarnya.***

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler