Nitizen Banjiri Paha Mulus Keponakan Prabowo, Celana Pendek Tak Melanggar Norma Berolahraga

7 September 2020, 12:37 WIB
Nitizen Banjiri Paha Mulus Keponakan Prabowo, Celana Pendek Tak Melanggar Norma Berolahraga /Instagram/@rahayusaraswati /

RINGTIMES BALI - Pasca cuitan dua tokoh politik yang mengomentari paha mulusnya keponakan Prabowo yang notabene Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, sejumlah nitizen membanjiri postingan yang dinilai bernada melecehkan kaum perempuan itu.

Namun cuitan-cuitan itu bernada sindiran, lantaran Rahayu Saraswati juga nampak tidak menggunakan masker dan disorot menonjolkan auratnya saat lari pagi dengan memakai celana pendek.

Namun ada juga akun yang membela lantaran jika olahraga lari tidak disarankan menggunakan masker seperti yang ditulis @AbrorFarih.

Baca Juga: Kemarin, Said Didu dan Cipta Panca Sebut Paha Keponakan Prabowo Mulus, Sara Merasa Dilecehkan

"Mmg kalau olah raga tdk di sarankan pakai masker.. bisa fatal, karena aliran udara terhambat. Sdgkan waktu berolahraga membutuhkan aliran udara yg maksimal,".

Sementara itu sejumlah akun tampak menyerang @RahayuSaraswati lantaran ia dinilai tidak mengikuti norma agama lantaran berlari dengan pakaian yang menonjolkan auratnya.

Seperti ditulis oleh akun @RosidinBrawija3 yang menulis

"Haduuh bu msh calon aja udh d umbar auratnya gmna nnti kl jd?

Baca Juga: Paslon Bupati Pohuwato Bersiap Kena Sanksi 'Berat', Gelar Konser Dangdut Ribuan Massa tanpa Masker

Atas cuitan ini dibalas oleh akun @Rahmath45499067

"Kan dia non muslim, nah warga tangsel mau gak pemimpin yang umbar aurat???"

Sementara itu, netizen ada yang ikut memberikan usul kepada Saraswati untuk menggunakan celana panjang saat sedang berativitas seperti itu.

Baca Juga: Aldi Taher Dituding Warganet Pencitraan, Deklarasi Nyapres 2024 Unggah Video Ngaji

"Gak apa Pak, usulan boleh. Namun, mohon maaf, bagi saya pakaian tidak mencerminkan akhlak seseorang. Kecuali jika itu betul-betul tidak layak. Bagi saya, celana pendek masih layak dan tidak melanggar norma berolahraga. Kecuali saya bertemu dengan seorang tokoh agama menggunakan celana pendek. Baru itu keliru," tanggapnya.

Sementara itu, sebelumnya Ketua DPP Bidang Eksternal PSI, Tsamara Amany juga ikut merasa geram saat ada cuitan yang membawa-bawa nama Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Untuk diketahui selumnya, Saraswati, yang merupakan keponakan Menhan Prabowo Subianto ini memang lari pagi bersama Komunitas Selari di Bintaro, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Kemarin, Tak Dapat Partai, Kasihan, Pasha Ungu dan Aldi Taher Gagal Ikut Pilkada Sulteng

Keponakan Prabowo Subianto itu memajang foto-fotonya saat lari di akun Twitter @RahayuSaraswati.

Ada juga sebuah video berdurasi 39 detik yang menunjukkan Saras lari pagi. Saat lari, dia mengenakan kaos hitam dipadukan hotpants ungu dan topi.

Atas hal itu, Jumat siang 4 September 2020, politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, mengomentari aktivitas lari pagi Saraswati.

Baca Juga: PDIP 'Pinang' Keponakan Prabowo Subianto di Pilkada Tangsel, Hari Ini Diketok

"Paha calon Wali Kota Tangsel itu mulus banget," cuitnya di akun @panca66, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Warta Ekonomi dengan judul Keponakan Prabowo Sakit Hati, Tapi Sabar.

Cuitan itu kemudian ditimpal oleh deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Said Didu.

"Huzzz. No pict hoax (tidak ada gambar, berarti hoaks)," tulisnya di akun @msaid_didu, sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di Pikiran-rakyat.Tasikmalaya.com dengan judul "Dapat Usulan dari Netizen, Keponakan Prabowo: Celana Pendek Tak Melanggar Norma Berolahraga".

Baca Juga: Mas Gibran Blusukan Tanpa Istri, Ternyata Ini Alasannya

Tsamara pun ikut geram atas komentar para politisi tersebut dan kemudian dia angkat suara di akunnya @TsamaraDKI seraya mengunggah gambar cuitan Panca dan Didu.

"Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini. Jangankan menyelamatkan bang, menghargai perempuan saja tidak bisa. Alih-alih menilai/mengkritik @RahayuSaraswati dari track record dan kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan," tulisnya.

Bahkan ia menduga hal itu sengaja dilakukan untuk menjatuhkan Saraswati di Pilkada 2020.

Baca Juga: Cucu Raja Pakubowono XII Tantang Gibran, Pangi: Pesta Demokrasi Memang Harus Ada Kompetisi

Melihat banyak dukungan, Saraswati pun berkomentar dan menganggap bahwa si pelaku hanya melecehkan dirinya sendiri.

Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik. Beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan. Atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan. Pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil, dan pengecut," tegasnya di @RahayuSaraswati.***(Rahmi Nurlatifah/PikiranRakyat.Tasikmalaya.com)

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler