Sejarah 15 Agustus 1945: Akhir Perang Dunia ke-2

15 Agustus 2020, 10:13 WIB
/

RINGTIMES BALI – Pada tanggal 15 Agustus 1945 dimana detik-detik perjalanan menuju kemerdekaan yang terus diperdebatkan.

Di tanggal tersebut juga merupakan akhir perang dunia ke-2, Jepang menyerah kepada sekutu setelah Amerika Serikat menjatuhkann Bom Atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Kekalahan Jepang diumumkan melalui siaran radio yang dinyatakan secara resmi oleh Kaisar Hirohito.

Baca Juga: Sejarah 14 Agustus, Selamat Hari Pramuka Indonesia!

Menyerahnya Jepang pada sekutu mengakibatkan di Indonesia terjadinya kekosongan kekuasaan (Vacum of Power).

Jepang yang sudah menyerah dan tidak mempunyai kekuasaan lagi di Indonesia tidak serta merta langsung meninggalkan Indonesia.

Penjajahan Jepang terhadap Indonesia terjadi selama 3,5 tahun setelah Belanda yang berhasil menjajah Indonesia selama 350 tahun.

Baca Juga: Sejarah : NATO

Jepang tidak bisa lagi berkuasa di Indonesia, karena konsekuensi kekalahan dalam perang melawan sekutu, yang saat itu Jepang ditugaskan untuk tetap menjaga status kekosongan kekuasaan dalam kurun waktu 15 Agustus – September 1945 karena sekutu sedang dalam perjalanan untuk mengambil alih.

Untuk itu 15 Agustus 1945 merupakan hari yang penting untuk kemerdekaan Indonesia, ketika terjadinya vacuum of power saat itulah dimanfaatkan para pejuang Indonesia untuk menentukan kemerdekaan.

Proklamasi pertama kali dideklarasikan pada 15 Agustus 1945 di Cirebon, para pemuda Cirebon pendukung Soetan Syahrir yang mendesak Soekarno, membacakan proklamasi dengan versi mereka sendiri.

Baca Juga: Jelang 17 Agustus, Koruptor Wisma Atlit M Nazaruddin Bebas Murni, Ada Apakah?

Teks Proklamasi tersebut dibacakan oleh Dr. Soedarsono yang berbunyi:

Kami Bangsa Indonesia Dengan Ini Memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia, Karena Kami Tidak Mau Dijajah Oleh Siapapun Juga”.

Teks tersebut dibacakan di Alun-alun Kejaksaan Kota Cirebon, dihadapan 150 orang, tapi hingga kini teks tersebut tidak berbekas dan tidak diketahui kebeadaannya.

Desakan Soetan Syahrir untuk segera merdeka yang berperan penting dalam kemerdekaan hingga mendeklarasikan teks proklamasi pertama yang dibuatnya sendiri.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler