Pemecatan Sekjen Marzuki Alie, Herzaky: Ada Rampok Mencoba Masuk Rumah Kita

27 Februari 2021, 10:00 WIB
Herzaky Mahendra Putra bersama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono /Instagram.com/@herzakypuput

RINGTIMES BALI – Partai Demokrat resmi memecat Sekretaris Jenderal mereka, Marzuki Alie melalui rilis media yang disampaikan pada Jumat, 26 Februari 2021. 

Dalam surat tersebut, dijelaskan bila Marzuki Alie dipecat lantaran terbukti melakukan pelanggaran kode etik Partai Demokrat.

Demokrat menilai tindakan Marzuki Alie sudah mengganggu kehormatan dan integritas, serta kewibawaan partai.

Baca Juga: Dugaan Partai Demokrat Digunakan sebagai 'Kendaraan' Pilpres, Demokrat Pecat 6 Kader GPKPD

Selain itu, pihak Demokrat merasa terganggu atas pernyataannya kepada media massa yang menghambat kerja politik mereka.

Sebelumnya Marzuki Alie menilai bila nilai karakter yang bersih Partai Demokrat itu sekarang sudah hilang.

“PD memiliki karakter Bersih, Cerdas, Santun. Karakter itu sekarang hilang. Faksi Marzuki Alie, ada yang diluar DPP, ada di ring 1 AHY. Ketua-ketua DPP/DPC, tanya/cek dulu, apakah MAnya ikut? Kalau tidak karena wartawan, saya blank,” tulisnya lewat akun resmi Twitter @marzukialie_MA yang Ringtimesbali.com kutip pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Partai Demokrat Bakal Pecat 7 Kadernya yang Diduga Terlibat Upaya Kudeta AHY

Selain itu, ia juga menganggap bila kepengurusan saat ini tidak paham sejarah, menganggap diri mereka paling hebat. Marzuki menjelaskan bila dirinya bergabung dari awal hingga Partai Demokrat menjadi nomor 1 saat ini.

“Memang kalau tidak paham sejarah, semuanya menjadi ngaco. Mentang-mentang, dan sok paling hebat,” tulisnya.

“Saya ikut dari awal sampai PD no.1 di Indonesia. Rusak karena pelaku koruptor, yang sekarang justru ada beberapa di lingkaran dalam saya. Saya jaga PD dengan menjaga nama baik, kenapa selalu difitnah, karena saya kritis,” tambahnya.

Baca Juga: Nilai Tindakan Moeldoko Rugikan Presiden Jokowi, SBY: Pelaku GPKPD Itu Masih Bergerak

Menanggapi pemecatan Sekjen Partai Demokrat tersebut, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menganalogikannya sebagai sebuah perampok yang datang secara berkelompok.

“Ada rampok mencoba masuk rumah kita, berkomplot dengan salah satu penghuni rumah kita, menipu teman-teman yang jaga rumah, agar rampok bisa masuk, kita ajak ngobrol dulu?” tulisnya pada akun Twitter @Herzaky_.

Lebih lanjut, Herzaky menerangkan bila seluruh kader yang setia dengan Partai Demokrat meminta untuk memecat kader-kader tersebut yang dianggap berkhianat.

Baca Juga: Terkait Isu Kudeta AHY, SBY: Demokrat Not for Sale

“Teman-teman sesama penghuni rumah minta pengkhianat itu dipecat, dikeluarkan dari rumah, sesuai dengan aturan yang berlaku di rumah, karena tidak nyaman tinggal seatap dg pengkhianat yg berusaha merampok, apakah salah?” tulisnya.

“Apalagi, para pengkhianat ini ternyata hampir tidak pernah berkontribusi apa-apa untuk kebersamaan dan perjuangan di rumah itu malah mengganggu kebersamaan dan soliditas penghuni rumah yang lain yang sudah berjuang untuk berkontribusi mengatasi kesulitan rakyat,” tambahnya.

Selain itu, terkait pemecatan kader-kader yang dinilai terlibat dalam Gerakan Pengambilan Alih Kepemimpinan Partai Demokrat, Herzaky menilai sanksi pemecatan itu sudah sangat ringan.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler