Ustad Maheer Meninggal Dunia di Penjara Dipastikan Karena Penyakit

9 Februari 2021, 15:51 WIB
Ustadz Maheer At-Thuwailibi meninggal dunia Senin 8 Februari 2021 malam di Rutan Bareskrim Polri. /Instagram.com/@ustadmaaheratthuwailibi

RINGTIMES BALI – Ustad Maheer merupakan tersangka kasus ujaran kebencian yang ditangkap pada tanggal 4 Desember 2020.

Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, S.I.K.,M. Si., selaku Kadiv Humas Polri megatakan kematian Soni Ernata alias Ustad Maheer disebabkan oleh penyakit yang dideritanya.

Dilansir oleh Ringtimesbali.com dari kanal Youtube DIV HUMAS POLRI dalam siaran persnya di tanggal 9 Februari 2021.

 Baca Juga: Ambrocius Nababan Ditetapkan Tersangka Ujaran Kebencian Natalius Pigai, Edi Hasibuan: Polri Tegas

Ustad Maheer meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri. Argo mengatakan penahanan tersangka di Rutan Salemba cabang Bareskrim dan dikenakan Undang-undang ITE.

Dikatakan pada saat proses penahanan, tersangka mengeluh sakit.

Petugas jaga tahanan dan dokter yang saat itu bertugas di rutan membawa tersangka ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan penyidik mengirim surat ke rumah sakit untuk dilakukan pembantaran.

Baca Juga: Rencana PA 212 Gelar Reuni Akbar di Monas , Polri: Kami Tidak Izinkan Keramaian

Setelah itu pasien dinyatakan sembuh dan dibawa kembali ke rutan Bareskrim. Perkara Ustad Maheer masuk tahap kedua dan sudah diserahkan ke kejaksaan. Namun pada saat tahap kedua telah selesai, Ustad Maheer kembali mengeluh sakit.

Argo mengatakan pemeriksaan penyakit yang dilakukan sebelumnya sangat banyak dan setiap hari ada hasilnya di dalam rekam medis. Selain itu ada hasil lab juga dari dokter dan laboratorium termasuk hasil pemeriksaan dari Prodia juga sudah dipegang oleh Polri.

Memang benar sesuai dari dokumen-dokumen tersebut, tersangka dinyatakan mengidap sebuah penyakit.

Baca Juga: Tersangka Judi Ditembak Mati Oknum Polisi di Solok Sumatera Barat, Propam Turun Tangan

Namun, Argo enggan memberi tahu kepada masyarakat tentang penyakit yang diderita oleh Ustad Maheer karena penyakit ini dianggap sensitif dan berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum.

“kenapa saudara Soni Ernata itu meninggal, ini karena sakit meninggalnya. Saya tidak bisa menyampaikan sakitnya apa, karena ini adalah sakit yang sensitif. Ini bisa berkaitan dengan nama baik keluarga almarhum,” ungkap Argo.

“Dokter dan dari perawatan-perawatan yang ada, bahwa saudara Soni Ernata ini karena sakit. Ya sakitnya ini sensitif yang bisa nama baik keluarga juga bisa tercoreng kalau kami sebutkan,” tambahnya.

Baca Juga: Hati-hati Jika Banyak Cicak di Rumah, Berikut Hukum Membunuhnya Menurut Ustad Adi Hidayat

Pada keluhan sakitnya yang kedua, petugas rutan beserta tim dokter menyarankan agar Ustad Maheer  dibawa ke rumah sakit tetapi yang bersangkutan menolak hingga akhirnya meninggal dunia.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler