Pasca Bank Syariah Indonesia Diresmikan, BRIS Langsung Masuk Kategori Saham Bluechip

2 Februari 2021, 09:30 WIB
Pasca Bank Syariah Indonesia Diresmikan, BRIS Langsung Masuk Kategori Saham Bluechip. /Instagram.com/@nelwinaldriansyah

RINGTIMES BALI – Pada Senin, 1 Februari 2021 akhirnya PT Bank Syariah Indonesia (BSI) telah diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Peresmian dihadiri oleh Presiden Jokowi dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia yaitu Hery Gunardi.

Peresmian dilakukan di Istana Negara secara daring dan juga secara langsung yang dihadiri beberapa pihak serta ditayangkan pada live streaming akun youtube Bank Syariah Indonesia.

Baca Juga: Penyaluran Bansos ke 40 Daerah Lambat, Mensos Risma Minta Segera Ada Pemadanan Data

Dilansir dari kanal youtube Bank Syariah Indonesia, peningkatan integrasi dan peningkatan nilai Bank Syariah milik Himbara sudah dilakukan sejak awal Maret tahun 2020.

BSI terbentuk dari penggabungan atau merger 3 bank Syariah yaitu BRI Syariah, Mandiri Syariah, BNI Syariah.

Bank Syariah Indonesia memiliki total aset sebesar Rp240 triliun per Desember 2020 kemarin.

Baca Juga: Kembali Dibuka, Program Beasiswa S2 Kemenkominfo 2021, Simak Persyaratannya

“Sebagai bank hasil penggabungan, pada posisi Desember 2020, Bank Syariah Indonesia  memiliki total aset sebesar Rp240 triliun, total pembiayaan sebesar Rp157 triliun, total dana pihak ketiga mencapai Rp210 triliun, serta total modal inti sebesar Rp22,6 triliun” ungkap Hery.

Menurut catatan Presiden Jokowi, pertumbuhan kinerja perbankan Syariah lebih tinggi dibandingkan bank konvensional selama masa pandemi ini.

“Dari sisi aset naik sebesar 10,97 persen secara tahunan sementara bank konvensional naiknya 7,7 persen. Dari sisi dana pihak ketiga tumbuhnya 11,56 persen secara tahunan sedikit juga di atas bank konvensional yang sebesar 11,46 persen," ucap Presiden Jokowi.

Baca Juga: Gubernur Bank Indonesia Tetapkan 7 Langkah Lanjutan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

"Kemudian dari sisi pembiayaan tumbuh 9,42 persen secara tahunan jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang tumbuh 0,55 persen,” tambahnya.

BSI berfokus untuk menumbuhkan sektor UMKM dalam ekosistem yang terintegrasi, melayani segmen retail dan consumer, serta mengembangkan segmen wholesale dengan produk yang inovatif termasuk pengembangan bisnis global dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip syariah.

BSI akan melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui zakat, infak, sedekah dan wakaf merupakan konsep yang akan dioptimalkan oleh Bank Syariah Indonesia.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno dan Pemrov Bali Akan Membuka Promosi Paket Pariwisata

Sejak pertengahan tahun 2020 kemarin, saham Bank Syariah Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nama ‘BRIS’ sempat menjadi tren dan diburu banyak investor.

Hingga harganya melesat dengan pesat dari awal tahun 2020 yang harga terendahnya 135per lembar sempat naik sampai harga tertinggi sebesar 3770 per lembarnya.

Kenaikan itu hanya dalam hitungan waktu beberapa bulan sejak kabar akan dilakukan merger 3 bank Syariah milik Himbara.

Baca Juga: Punya Hutang Bank tapi dapat BLT UMKM Rp2,4 Juta, Simak Triknya Agar Lolos di Tahap 3

Walaupun belakangan ini harga mulai turun dan masih goyah, tetapi saham BRIS kali ini sudah masuk kategori saham Bluechip dengan market capnya sebesar Rp114,88 triliun dilihat dari aplikasi RTI Bussiness.

Bank Syariah Indonesia memilliki prinsip ekonomi dan keuangan yang menjunjung tinggi kesetaraan, keadilan, dan kejujuran.

Harapan dari banyaknya investor muslim agar saham BRIS akan terus maju sama seperti saham induknya yaitu saham Bank BRI yang tiap tahunnya mengalami peningkatan dan kestabilan.

Baca Juga: Bank BRI akan Cairkan Dana BPUM hingga 31 Januari 2021

Presiden Jokowi juga menaruh harapan besar terhadap BSI yang baru saja ia resmikan agar dapat berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah serta mensejahterakan umat dan rakyat Indonesia.

“Saya menaruh harapan besar pada Bank Syariah Indonesia ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang mensejahterakan umat dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.*** 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler