Ini Alasan Bandara Ngurai Rai Masih Tutup, Berikut Penjelasan Wakil Bupati Badung

20 Januari 2021, 20:15 WIB
Ini Alasan Bandara Ngurai Rai Masih Tutup, Berikut Penjelasan Wakil Bupati Badung /PIXABAY

RINGTIMES BALI – Pada podcast yang terdapat 3 orang penting telah melakukan tanya jawab mengenai tutupnya Bandara Ngurah Rai, Bali.

Penjelasan berita ini dilaksanakan langsung di Gedung Bupati Badung. Pada podcast kali ini Bapak Drs. I Ketut Suiasa, S.H selaku Wakil Bupati Kabupaten Badung ditemani oleh dua rekannya untuk menjelaskan terkait penutupan Bandara Ngurah Rai hingga saat ini.

Perbincangan serius ini, Bapak Wakil Bupati juga didampingi oleh salah satu Dokter yang bernama lengkap Dr. Nyoman Gunarte, MPH Selaku Dokter kesehatan Kabupaten Badung, Bali.

Baca Juga: Layanan Rapid Tes Antigen di Bandara I Gusti Ngurah Rai Ditambah, Bisa Daftar Online

Selain itu juga, terdapat salah satu kerabat sekaligus adik bernama Maya sebagai pewawancara dalam sesi tanyak jawab dalam podcast tersebut.

Faktanya, sampai saat ini 20 Januari 2020 Bandara Ngurah Rai masih saja tutup dan tidak tahu tentang kapan kembali aktif dari penerbangan internasional ini.  

Bahkan banyak pekerja atau karyawan bandara di PHK atau dirumahkan hingga saat ini karena tutupnya Bandara Ngurah Rai.

Baca Juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Akan Terapkan Aturan Ketat Selama Libur Nataru

Dilansir dari Ringtimesbali.com pada kanal Instagram Infobadung, pada 20 Januari 2021, dalam sebuah poscast, pewawancara menanyatakan terkait tutupnya bandara ini kepada Bapak Wakil Bupati dan Dokter kesehatan Kabupaten Badung.

“PSBB sudah, PPKM, dan juga Vaksin yang beransur-ansur mulai datang bahkan sudah ada yang divaksin tapi bandara tidak buka-buka itu bagaimana pak? Jadi lumayan susah kemana-mana nih, hehehe”, kata Maya kepada wakil bupati.

Baca Juga: Login daftarrapid.panggilaja.com, Cara Mudah Daftar Rapid Tes di Ngurah Rai

“Jadi begini, bahwasanya dalam suatu negara yang terpenting adalah tugas pemerintah yang mengutamakan keselamatan rakyatnya, itu hukum negara. Nah, karena pandemi Covid-19 semacam ini maka masyarakat harus kita lindungi dan jangan sampai banyak yang terpapar” kata Bapak Drs. I Ketut Suiana, S.H.

Bahkan Bapak Wakil Bupati Badung menegaskan kembali bahwa penyebabnya bisa jadi karena interaksi dari orang ke orang.

Selain itu, pemerintah mendapat data juga dari negara lain, bahwa negara lain masih banyak zona merah dan pemerintah harus berhati-hati.

Baca Juga: Ditangkap, Pegawai Bandara Ngurah Rai Selundupkan 3 Kg Sabu

Jikalau pemerintah membuka penerbangan internasional untuk pariwisata misalnya, kita harus lebih selektif membuka untuk negara mana.

Otomatis, negara tersebut juga harus bersepakat bahwa data-data nama tersebut harus ada dan begitupun sebaliknya,  atau yang lebih dikenal dengan transfer bable.

Jadi, untuk membuka penerbangan di Bandara Ngurah Rai salah satunya harus dengan koreksi yang sangat serius dalam artian harus lebih kritis dan selektif agar banyaknya orang tersebut tetap aman dan terhindar dari Covid-19.

Baca Juga: Obyek Wisata Dibuka Kembali, Ini Fakta Bandara Ngurah Rai

Pembukaan ini harus dilakukan mengenai hal-hal yang harus secara spesifik, benar-benar dipersiapkan sehingga urusan untuk pembukaan tidak menjadi persoalan dikemudian hari.

Hal serupa juga di sampaikan oleh Dr. Nyoman Gunater, MPH selaku Dokter kesehatan Kabupaten Badung, Bali.

“kuncinya ialah investigasi. Jadi tidak hanya urusan kesehatan saja. Masih banyak sektor yang harus diperhatikan, seperti lintas sektor, lintas negara adanya kesepakatan dan kesepemahaman yang sama” kata Dr. Nyoman Gunarte, MPH.

Intinya, dalam perbincangan ini kita harus menjamin masyarakat agar tetap aman dan nyaman.***

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler