Novie menjelaskan bahwa terkait tatalaksana hemofilia, sudah tersedia banyak terapi, yang dapat digunakan, diantaranya ada terapi profilaksis yakni terapi dengan memberikan konsentrat berupa faktor pembekuan darah dan ada juga terapi non-faktor seperti emicizumab dan terapi gen.
Terapi-terapi maupun pengobatan tersebut, bisa menjadi efektif jika ditunjang dengan kepatuhan pasien serta penanganan yang tepat oleh tenaga dokter yang kompeten dibidangnya.***
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Bali Beri Porsi Sosialisasi Lebih untuk Penyandang Disabilitas