Dokter Gizi Sebut Masyarakat Indonesia Kurang Konsumsi Buah dan Sayur

- 14 Juni 2023, 13:43 WIB
makana bergizi
makana bergizi /Beny Diktus/Sumba Stori/

RINGTIMES BALI- Dokter Spesialis Gizi Klinik asal Universitas Indonesia dr. Marya Haryono, Mgizi, SpGK, FINEM, menyebutkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang konsumsi buah-buahan dan sayuran.

Marya menjelaskan bahwa, salah satu langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni dengan menerapkan program atau kampanye makan sehat dan seimbang.

“Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI membuat kampanye makan sehat dengan gizi seimbang ‘Isi Piringku’,” ucap Marya, dikutip dari Antara, Rabu 14 Juni 2023.

Marya, lebih lanjut menjelaskan mengenai program tersebut, yang seharusnya dalam satu piring berisi 50 persen sayur dan buah, sedangkan 50 persennya lagi terdiri dari karbohidrat dan protein.

Tidak hanya itu, Marya menjelaskan bahwa makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian yang dibutuhkan.

Walaupun AKG setiap orang itu berbeda-beda, ini dapat disesuaikan dengan mengacu pada panduan dari Kementerian Kesehatan RI.

Umumnya, kebutuhan kalori per hari dari perempuan Indonesia berkisar antara 1.200 – 1.500 kalori per hari. Sedangkan untuk laki-laki membutuhkan sebanyak 1.600 – 1.800 kalori per hari.

Marya juga meminta masyarakat untuk mengonsumsi sayur dan serat, protein, serta vitamin lainnya, sebagai makanan pendamping, guna menyeimbangkan kebutuhan kalori harian.

Misalnya, sambung Marya, saat mengkonsumsi bubur ayam, maka konsumsilah juga dengan daging serta telur ayam yang cukup atau sesuai porsi, serta jangan lupa untuk menambahkan sayur dan buah-buahan sebagai penyeimbang.

Marya juga menegaskan bahwa, jika seseorang terus-menerus mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang, maka lama-kelamaan tubuh akan kekurangan nutrisi dan berdampak pada beberapa masalah kesehatan yang serius.

Selain, memperhatikan gizi seimbang dalam makanan, Marya juga mengingatkan agar memperhatikan pengolahan serta penyimpanan makanan, agar tetap aman dan terjaga nutrisinya, sampai saat dikonsumsi.

Menurut menghimbau supaya masyarakat sebisa mungkin menghindari makanan, yang telah melewati proses pemanasan secara berulang-ulang, khususnya makanan yang mengandung protein.

Sedangkan untuk sayur, sebaiknya dimakan mentah atau dimasak sebentar saja, agar kandungan nutrisi dalam sayur tidak hilang, akibat proses pemanasan yang terlalu lama.

Ia juga meminta untuk menghindari mengolah makanan dengan cara digoreng, sehingga kalori minyak goreng tidak masuk ke dalam tubuh. Kalori minyak goreng, ucap Marya, berpotensi menyebabkan kolesterol dan risiko kegemukan.***

Baca Juga: Berikut Penjelasan Dokter Gizi Terkait Diet Rendah Gula

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah