Dokter Sebut Diabetes Sebabkan Disfungsi Seksual pada Wanita

- 7 Juni 2023, 13:52 WIB
ilustrasi diabetes
ilustrasi diabetes /Unsplash/Towfiqu barbhuiya/

RINGTIMES BALI- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Dr. dr. Made Made Ratna Saraswati, mengatakan bahwa diabetes dapat menjadi penyebab disfungsi seksual pada wanita.

Hal tersebut, sambung Ratna, dapat dikaitkan dengan adanya penurunan atau rendahnya indeks fungsi seksual pada wanita.

“Studi yang saya buat pada perempuan-perempuan dengan diabetes menunjukkan bahwa ternyata indeks fungsi seksualnya rendah,” ucap Ratna.

Lebih lanjut dijelaskan Ratna bahwa, American Psychiatric Association dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5), menjelaskan bahwa disfungsi seksual wanita meliputi, hilangnya gairah serta minat seksual, nyeri saat penetrasi, hingga gangguan orgasme.

Ratna menjelaskan bahwa disebut disfungsi kalau sifatnya persisten, terus berlanjut, menyebabkan depresi, cemas, stres, atau yang berdampak negatif pada suatu hubungan.

Ratna mengatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian disfungsi seksual pada wanita diabetes tahun 2008, disebutkan bahwa gairah dominan memiliki nilai terendah yakni di bawah 50.

Menurut Ratna, diagnosa disfungsi seksual pada wanita tidaklah muda, sebab belum ada instrumen diagnostik yang lebih praktis guna mendapatkan nilai secara empiris.

Walaupun demikian, Ratna menyebutkan dua cara untuk menilai disfungsi seksual pada wanita, yaitu dengan pemeriksaan obyektif dan subyektif.

Pemeriksaan obyektif, sambung Ratna, adalah dengan mengukur suhu atau termografi, pengukuran pelebaran dan sirkulasi pembuluh darah, dan pengukuran pH vagina. Sedangkan untuk subyektif dilakukan dengan pengisian kuesioner.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara menilai bagaimana diabetes dapat menyebabkan disfungsi seksual pada wanita.

Sementara itu, Ratna mengakui bahwa disfungsi seksual pada wanita masih belum mendapatkan perhatian lebih di dunia medis, seperti disfungsi seksual pada pria.

Hal tersebut bisa disebabkan oleh, kurangnya keluhan dari pasien dan juga diagnosa atau penilaiannya yang sulit dilakukan. Penelitian terkait disfungsi seksual juga relatif masih sedikit, jika dibandingkan dengan disfungsi seksual pada pria.

Menurut Ratna, disfungsi seksual jarang dikeluhkan pasien karena faktor budaya, rasa malu, sulit dinilai, pilihan terapi yang masih sedikit, dan penelitiannya yang juga masih sangat terbatas.***

Baca Juga: Dokter Sebut Ibu Hamil Pengidap Diabetes Melitus Perlu Penanganan Khusus

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x