WHO Sebut Konsumsi Soda Diet Sebagai Pengganti Gula, Berbahaya Bagi Kesehatan

- 17 Mei 2023, 13:45 WIB
Ilustrasi minuman soda,
Ilustrasi minuman soda, /Unsplash/Artem Beliaikin//

RINGTIMES BALI- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa metode diet, yakni mengganti gula dengan soda ‘diet’ selain tidak membantu menurunkan berat badan, juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lain.

Pada dasarnya orang menyukai minuman bersoda karena sensasi segar yang timbul saat diminum, akan tetapi karena kandungan gula yang tinggi, beberapa orang mulai beralih ke soda ‘diet’ yang klaim tanpa kandungan gula atau nol.

Meskipun demikian klaim bahwa minuman soda ’diet’ tidak mengandung gula, telah dibantah oleh sejumlah penelitian.

Para peneliti menemukan adanya kandungan pemanis buatan dalam soda diet. Ini yang membuat soda diet dinilai berbahaya dan akan membawa dampak buruk bagi kesehatan. 

Maka dari itu, WHO menganjurkan untuk tidak beralih ke minuman atau pemanis buatan lainnya yang klaim nol kandungan gula.

Khusus bagi mereka yang dalam program penurunan badan maupun untuk pencegahan penyakit diabetes, segera mungkin menghentikan konsumsi pemanis non-gula termasuk didalamnya produk stevia dan sakarin.

Baca Juga: Berikut Masalah Kesehatan yang Muncul Akibat Konsumsi Gula Berlebih

Sejalan dengan yang disampaikan WHO, peneliti nutrisi asal Institut Quadram, Norwich, Dr. Ian Johnson, merekomendasikan untuk membatasi konsumsi produk yang diklaim bebas gula, seperti minuman yang dimaniskan dengan gula buatan.

“Lebih baik menggunakan buah segar atau olahan ringan, sebagai sumber rasa manis dan mungkin dalam jangka panjang, untuk mencoba mengurangi rasa manis secara keseluruhan,” ucap Johnson, dikutip dari Antara, Rabu 17 Mei 2023.

Menurut WHO, gula alami bisa didapatkan dari buah-buahan segar, selain itu saran untuk menghindari pemanis nol gula ini, karena sudah terbukti tidak memberi manfaat jangka panjang, dalam mengurangi lemak tubuh seseorang.

Sementara itu, berdasarkan studi observasi jangka panjang didapatkan bahwa orang yang mengonsumsi pemanis nol gula, justru punya risiko tinggi terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, dan juga obesitas.

Sedangkan penelitian lain menunjukkan bahwa pengganti gula dengan pemanis buatan non-gul ini memang mampu menurunkan berat badan, namun tidak dapat bertahan lama alias dalam jangka waktu pendek.

WHO juga telah mengumumkan pedoman atau rekomendasi konsumsi gula harian yakni harus kurang dari 10 persen, dari total keseluruhan asupan energi yang masuk per hari.***

Baca Juga: Berikut Penjelasan Dokter Gizi Terkait Diet Rendah Gula

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x