Waspada Subvarian Baru COVID-19, Mata Merah Jadi Salah Satu Gejalanya

- 21 April 2023, 07:10 WIB
Mata Merah Merupakan Gejala COVID-19
Mata Merah Merupakan Gejala COVID-19 /

RINGTIMES BALI- Subvarian baru virus COVID-19 XBB. 1. 16 atau disebut juga Arcturus, dapat menimbulkan gejala mata merah. Gejala ini, belum pernah ada pada jenis virus corona sebelumnya.

Profesor penyakit menular asal Vanderbilt University Tennessee William Schaffner, M.D., mengatakan bahwa virus XBB. 1. 16 berbeda dengan XBB.1. 5, karena mempunyai satu mutasi tambahan, tepatnya pada protein spike.

Selain mutasi, varian ini juga memiliki manifestasi klinis baru berupa konjungtivitis, yang menjadikannya lebih menular dibandingkan jenis varian sebelumnya.

Baca Juga: 87 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia Didominasi Varian Baru BA.5

Dilansir dari Antara, Kamis, 20 April 2023, Schaffner mengatakan bahwa varian baru ini berbeda dengan varian Omicron dalam hal menghasilkan demam dan mata merah (konjungtivitis).

Varian ini sangat cepat menyerang anak-anak, membuat mata merah, dan biasanya gejala tersebut akan bertahan selama beberapa hari atau bahkan selama satu minggu.

Lebih lanjut dijelaskan Schaffner bahwa, konjungtivitis merupakan kondisi dimana terjadinya pembengkakan pada konjungtiva atau lapisan tipis dan transparan dari jaringan penutup bagian putih mata.

Sejauh ini, terdapat tiga penyebab utama mata merah atau konjungtivitis yakni infeksi, alergi, dan kontaminasi bahan kimia. Kemerahan yang terjadi pun biasanya cukup ringan yang disertai rasa gatal dan cairan bening yang timbul.

Walaupun sempat meragukan penyebaran utama COVID-19 melalui mata merah, Schaffner tetap mengingatkan agar lebih berhati-hati dan waspada, percepatan penyebaran virus terutama pada anak.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x