Cara Baca Bahasa Tubuh Seseorang, Perhatikan 4 Hal Berikut

- 2 Agustus 2022, 09:10 WIB
Ilustrasi baha tubuh seseorang.
Ilustrasi baha tubuh seseorang. /Pixabay.com/Pexels

RINGTIMES BALI - Minat terhadap bahasa tubuh atau body languange meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. 

Popularitas tersebut didorong oleh minat publik di beberapa acara yang memberikan contoh interpretasi bahasa tubuh.

Ingat wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry pada Maret 2021 oleh Oprah Winfrey, di mana pemirsa penasaran untuk belajar dari para ahli, apakah para bangsawan muda itu jujur ​​​​dalam deskripsi mereka tentang tindakan dan prasangka di antara Keluarga Kerajaan Inggris.

Kemudian diikuti insiden Will Smith dan Chris Rock pada Maret 2022, di mana para ahli bahasa tubuh mendiskusikan apakah seluruh insiden itu direkayasa atau tidak.

Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Orang Berbohong, Salah Satunya Mengerutkan Dahi

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Minat bahasa tubuh tidak lepas dari empat jenis perilaku utama. Dilansir psychologytoday.com dari berikut akan dipaparkan secara lebih luas 

1. Ekspresi emosional

Karya Paul Ekman tentang ekspresi emosional dan penipuan menjadi dasar bagi studi bahasa tubuh di kalangan psikolog sosial modern. 

Dalam bukunya, Emotions Revealed, ia melaporkan studinya tentang bagaimana emosi tertentu merupakan bawaan manusia dan secara universal diekspresikan dengan cara yang sama.

Emosi dasar seperti kebahagiaan , kesedihan, ketakutan , kemarahan , kejutan, penghinaan, dan jijik.

Baca Juga: Kenali Pengertian Psikologi Media serta Topik yang Berkaitan Dengannya

Ide-ide Ekman sangat membantu dalam menangkap inkonsistensi antara kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan ekspresi wajah yang sejalan dengan kata-kata.

Tentu saja, asumsinya bahwa bahasa tubuh adalah tanda yang bisa diandalkan untuk mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi.

2. Penipuan

Mampu mengenali penipuan mungkin merupakan keterampilan paling penting yang diperoleh dari pengetahuan bahasa tubuh. 

Sebagian besar dari kita memiliki naluri bahwa ada sesuatu yang tidak beres ketika seseorang berbohong atau menahan sebagian dari kebenaran. 

Baca Juga: 3 Hal Ini Menjadi Bukti Rasa Syukur dapat Pengaruhi Mental dan Fisik

Naluri itu sering kali benar, tetapi akan sangat membantu jika kita memiliki beberapa cara untuk menilai kemungkinan bahwa kita ditipu.

Ada banyak tanda perilaku penipuan, di antaranya sebagai berikut:

- Frekuensi kedipan mata, dibandingkan dengan norma untuk orang itu

- Menekan bibir, seolah menghentikan kata-kata yang keluar

- Menampilkan sejumlah perilaku menenangkan diri, yang dapat digunakan untuk meredakan kecemasan tentang penipuan

- Tidak menjawab pertanyaan spesifik yang sebenarnya, melainkan menjawab pertanyaan yang lebih umum

Namun, tidak selamanya poin tersebut bisa dianggap sebagai tanda penipuan. Bisa jadi orang yang memiliki mata kering akan sering berkedip.

Baca Juga: Tes Psikologi: Tes Kepribadian dan Karakter Aslimu Lewat Rumah Impian dan Burung Biru

Seseorang yang mengidap kecemasan tapi jujur juga mungkin melakukan beberapa gerakan kecil untuk menenangkan diri.

Akan tetapi, ketika beberapa perilaku yang berbeda terlihat bersamaan, kemungkinan orang tersebut menipu akan meningkat.

3. Daya Tarik Fisik

Kebanyakan orang berpikir bahwa bahasa tubuh tertentu menandakan ketertarikan, seperti mempertahankan kontak mata, tersenyum, dan condong ke arah orang lain. 

Namun, ada beberapa perbedaan terkait gender dalam bagaimana ketertarikan ditandai.

Secara umum, penelitian telah menunjukkan bahwa pria lebih jarang tersenyum, lebih sedikit mencerminkan perilaku orang lain, lebih menjaga jarak fisik bahkan dengan teman dekat.

Baca Juga: 8 Penyebab Umum Depresi dan Tips Mengubah Gaya Hidup untuk Menanganinya

Sementara wanita cenderung gelisah ketika merasa tertarik, pria mungkin gelisah hanya untuk membakar energi. 

4. Percaya Diri vs Keraguan Diri

Berikut ini adalah beberapa tanda perilaku yang menunjukkan rasa kurang percaya diri

- Menghindari kontak mata

- Postur tubuh yang buruk,

- Dagu diturunkan atau melihat ke bawah 

- Sering gelisah dengan tangan atau mengetuk kaki

Baca Juga: Pengaruh Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental dan Bahayanya

- Menyimpan tangan di saku

- Berjalan terlalu cepat atau umumnya bergerak terlalu cepat tanpa alasan apapun

- Berbicara terlalu lambat atau terlalu pelan

Namun, saat membuat penilaian atas kepercayaan diri orang lain, selain mencari kelompok perilaku, ada baiknya mempertimbangkan perilaku normal orang tersebut.***

 

Editor: Muhammad Khusaini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x