Rhenald Kasali: Kenali Toxic Words yang Meracuni Anak Muda, Salah Satunya Cuan

- 10 Juni 2022, 17:48 WIB
Prof Rhenald menyebutkan beberapa toxic words yang meracuni anak muda. Seperti cuan, privilege, insecure, quarter life crisis dan lainnya.
Prof Rhenald menyebutkan beberapa toxic words yang meracuni anak muda. Seperti cuan, privilege, insecure, quarter life crisis dan lainnya. /Pixabay.com/Ekoanug

RINGTIMES BALI - Belakangan ini, semakin banyak istilah-istilah baru dari Bahasa Inggris yang bermunculan di tengah masyarakat, terutama anak muda.

Biasanya istilah tersebut dipakai oleh anak muda dan berasal dari Bahasa Inggris, salah satunya adalah cuan.

Sebenarnya hanya kata-kata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, tapi sayangnya mengandung toxic sehingga disebut toxic words.

Baca Juga: 10 Tanda Abusive dan Toxic Relationship, Sadari Tandanya dari Sekarang

Dilansir dari kanal YouTube Profesor Rhenald Kasali berikut ini toxic words yang harus diketahui:

1. Cuan

Cuan atau hokian yang berarti profit atau hasil.

Kenapa hal yang bisa menguntungkan ini menjadi salah satu toxic words?

Menurut Rhenald suatu bangsa yang hanya berbicara tentang uang, uang, dan uang maka akan mengabaikan fondasi.

Fondasi yang dimaksud adalah pendidikan, pengetahuan, ilmu, skill, pengalaman, network, dan kehormatan yang justru beralih menjadi kemudahan.

Baca Juga: 10 Bentuk Toxic Relationship, Jauhi Pasangan Jika Melakukan Ini

Salah satu sisi buruk 'cuan' ini seakan-akan sekolah hanya untuk menjadi kaya.

Beberapa waktu lalu seseorang mengatakan tidak perlu sekolah tinggi untuk mencapai suatu keberhasilan. 

Membandingkan dirinya dengan beberapa orang di bidang teknologi yang berhasil. Yah, mereka memang berhasil, tapi mereka hidup dalam kultur inovasi berbasis teknologi.

Namun jelas kita harus ingat bahwa akar kejahatan adalah cinta berlebihan terhadap uang.

2. Quarter life crisis

Istilah ini mungkin kerap terdengar. Banyak anak muda yang mengalami early adulthood crisis, tahap mulai mencapai 18 hingga 25 tahun.

Biasanya anak muda akan merasa dirinya kurang dari orang sekitarnya. Hingga akhirnya terus membandingkan diri dan tidak percaya dengan diri sendiri. Baik dari segi karier, uang, hingga kehidupan sosial.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Toxic dalam Suatu Hubungan yang Sering Dikira Normal

Akibatnya, jika tidak ditangani dengan benar anak muda akan putus asa, stuck, dan self esteem.

3. Insecure

Insecure adalah perasaan cemas atau kurang percaya diri. 

Seseorang yang mengalami insecure merasa dirinya tidak sesuai harapan orang di sekitarnya.

Padahal setiap orang punya kekurangan, kelebihan, tantangan, dan hambatan yang tidak sama.

Insecure menurut Rhenald bisa timbul pada seseorang karena latar belakang masa lalu yang tidak menyenangkan.

Pengalaman buruk ini harus kita bersihkan dengan self healing atau pemulihan diri.

4. Passion

Orang sering mengatakan kerjakanlah apa yang kalian sukai. Tapi, tidak semua orang bisa mengerjakan apa yang mereka sukai.

Baca Juga: Bahaya Gejala Toxic Produktivitas dan Cara Menanganinya

Oleh karena itu Rhenald mengatakan seseorang harus mencintai apa yang mereka kerjakan. 

Berbicara tentang passion, orang kadang lupa jika passion bukan semata-mata mengerjakan apa yang kita senangi. Namun kita harus mencintai fase sulit dengan ketenangan.

Jika Anda menganggap passion adalah kemudahan, maka Anda jelas keliru.

5. Hustle Culture

Hustle culture adalah tekanan untuk bekerja lebih banyak.

Segala hal yang serba cepat, seakan dikejar oleh sesuatu.

Ini mungkin tidak bisa kita hindari, karena kaum muda dikejar oleh teknologi.

Mengerjakan dua atau tiga hal sekaligus banyak dilakukan oleh orang-orang. Mungkin bagi banyak orang ini menyenangkan, tapi sebagian lagi menganggap jika bekerja seperti ini sangat meletihkan.

6. Toxic workplace

Zaman sekarang terdapat beberapa kantor yang memang dipimpin orang yang toxic. Orang yang hanya memberikan tekanan dan ancaman.

Baca Juga: 4 Ciri Orang Tua 'Toxic' yang Dapat Merusak Mental Anak

Namun tidak semua, ada juga kantor yang normal tapi karena tertekan dan insecurity begitu ada problem, mereka dengan mudah menuduh kantornya sebagai toxic workplace.

7. Privilege

Status istimewa yang dimiliki orang-orang tertentu. 

Kebiasaan yang membandingkan diri sendiri, nasib, dan pencapaian dengan orang lain.

Privilege yang dimiliki orang-orang tersebut juga harus diiringi dengan usaha dan kerja keras. 

Bahkan hal itu belum cukup, karena usaha dan kerja keras juga membutuhkan sebuah kesempatan. 

Karena apabila tidak, maka hanya akan menjadi omong kosong.

Hal yang harus kita sadari adalah nikmati kehidupan Anda dan terus improve keterampilan.***

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah