RINGTIMES BALI – Penyakit klonus terjadi ketika salah satu bagian tubuh mengalami kedutan dengan durasi yang sangat lama.
Selain durasi lama, kedutan pada penyakit klonus bergerak tidak teratur. Hal ini mengakibatkan gerakan tidak dapat dikendalikan.
Menurut penelitian medis, penyakit klonus disebabkan oleh kerusakan jaringan saraf yang ada di otak. Saraf ini berfungsi untuk mengatur pergerakan otot.
Baca Juga: Arti Kedutan di Kepala, Waspada Gejala Penyakit Serius
Selain kerusakan saraf otak, ternyata penyakit klonus juga bisa disebabkan oleh gagal hati dan gagal ginjal.
Banyak orang menganggap bahwa kedutan merupakan hal yang biasa dan tidak berbahaya. Namun, ketika kedutan tersebut telah berubah menjadi penyakit klonus, maka kita harus berhati-hati.
Jika gerakan kedutan sudah tidak terkendali, maka kita harus segera melakukan pengobatan.
Baca Juga: Penyebab Kedutan pada Bayi saat Tidur Menurut Penjelasan Medis
Dilansir dari lama Healthline pada 12 November 2021, penyakit klonus dapat diobati dengan cara sebagai berikut: