7 Makanan Perusak Otak, Gorengan, Daging Olahan, Hingga Junk Food

- 25 Agustus 2021, 21:30 WIB
Ilustrasi gorengan, makanan perusak otak.
Ilustrasi gorengan, makanan perusak otak. /Pixabay/Free-Photos

 

RINGTIMES BALI – Mengetahui makanan-makanan yang merusak otak diperlukan agar kita tidak mengalami masalah penurunan kinerja otak.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa beberapa makanan favorit zaman sekarang ternyata menjadi penyebab kerusakan otak?

Dilansir dari laman The Healthy berikut tujuh makanan yang merusak otak yang perlu Anda batasi konsumsinya sejak sekarang.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Penyebab Asam Lambung Naik, Sering Konsumsi Obat Pereda Nyeri

  1. Gorengan

Dalam sebuah studi, dilaporkan orang dewasa yang mengonsumsi lemak trans per hari, lebih sulit untuk mengingat kata-kata atau mengalami kesulitan ingatan.

Makanan yang mengandung lemak trans adalah gorengan, terutama makanan yang digoreng dengan minyak yang sudah dipakai berkali-kali.

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi  gorengan mendapat skor buruk pada tes kognitif yang mengevaluasi pembelajaran, memori, dan fungsi otak.

Baca Juga: 7 Tanda Kanker Ginjal, Nyeri Punggung Hingga Tekanan Darah Naik

Sebaliknya, orang-orang yang mengonsumsi makanan nabati memiliki skor lebih tinggi.

  1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji mengandung tinggi lemak jenuh yang dapat mempersulit melawan plak penyebab penyakit otak.

Natrium yang ditemukan dalam makanan cepat saji rata-rata dapat menyebabkan kerusakan otak.

Baca Juga: 6 Obat Alami Penurun Tekanan Darah Tinggi, Pisang Hingga Bawang Putih

Makanan cepat saji yaitu junk food yang terdiri atas, pizza, burger, kentang goreng, dan lain-lain.

  1. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan seperti, nasi putih, roti putih, pasta putih, dan makanan olahan lainnya dengan indeks glikemik tinggi tidak hanya meningkatkan kadar gula darah, tetapi juga termasuk makanan yang buruk bagi otak. 

Penelitian menemukan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko depresi pada wanita pasca menopause. 

Baca Juga: Gejala Awal Penyakit Gagal Ginjal, Salah Satunya Kaki dan Tangan Membengkak

Anda bisa mengganti karbohidrat putih dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, dan barley.

  1. Daging olahan

Sebuah penelitian menujukkan demensia lebih umum terjadi di antara peserta yang makan daging olahan, seperti sosis, dan daging yang diawetkan.

Demensia adalah penyakit akibat penurunan daya ingat dan cara berpikir.

Baca Juga: 5 Tanda Wanita Terkena Kanker Rahim, Simak 9 Penyebabnya

Orang tanpa demensia lebih cenderung mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan makanan laut.

Mengonsumsi daging olahan terkait dengan pengurangan ukuran jaringan otak dan peradangan, yang berdampak pada penurunan kesehatan otak. 

  1. Makanan tinggi garam

Selain dapat merusak sistem pembuluh darah, natrium atau juga menyebabkan penurunan kognitif yang lebih cepat. 

Untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh, batasi konsumsi garam kurang dari 2.300 miligram per hari.

Baca Juga: 4 Kebiasaan Penyebab Diabetes, Kurang Tidur Hingga Gemar Makan Junk Food

  1. Makanan tinggi gula

Selain menyebabkan kegemukan, penalitian terbaru menyebutkan bahwa kelebihan gula dapat memepengaruhi otak.

Para peneliti menduga bahwa diet fruktosa saja menurunkan aktivitas otak karena memengaruhi kemampuan insulin untuk membantu sel-sel otak menggunakan gula untuk memproses pikiran dan emosi. 

  1. Alkohol 

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menjadi racun bagi fungsi otak di berbagai usia.

Untuk melindungi otak, batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas per hari untuk wanita atau dua per hari untuk pria.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah