Apa Itu Stunting? Pahami Upaya Pencegahan untuk Masa Depan Anak yang Lebih Baik

27 November 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi kenali stunting pada anak untuk masa depan anak lebih baik /PIXABAY/StockSnap

RINGTIMES BALI – Sempat disinggung oleh Influencer Gita Savitri Devi mengenai stunting, berawal dari salah satu komentarnya dalam postingan akun Instagram miliknya yang membuat namanya menjadi perbincangan warga Twitter.

Lalu apakah stunting itu? Simak ulasan artikel ini untuk memahami stunting pada anak dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Dilansir dari djkn.kemenkeu.go menurut World Health Organization (WHO) stunting merupakan gangguan perkembangan yang terjadi pada anak, penyebabnya adalah gizi buruk, terkena infeksi yang berulang-ulang, ataupun stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Baca Juga: Kehidupanmu 10 Tahun Lagi Bergantung Pada Hal Ini, Nomor 6 Seringkali Tidak Disadari

Para orang tua mewaspadai stunting pada anak, jika tidak ditangani dengan baik akan memberikan dampak jangka panjang.

Anak dapat mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik, daya tahan tubuh serta perkembangan otak anak juga akan terpengaruh oleh stunting.

Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 angka stunting atau anak tumbuh pendek mengalami penurunan dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8.

Baca Juga: Kasihan, Ini 10 Permintaan Anak yang Tak Pernah Mereka Ucapkan, Nomor 6 Sangat Perlu Diketahui Orang Tua

Namun, angka tersebut masih berada dibawah rekomendasi WHO yakni harus kurang dari 20 persen.

Gagal tumbuh pada anak balita atau bayi dibawah lima tahun ditandai dengan anak terlalu pendek untuk usianya, kondisi tersebut baru nampak pada bayi usia dua tahun, namun, tidak semua kondisi tubuh pendek adalah stunting.

Oleh karena itu, para orang tua perlu memperhatikan betul tentang penyebab dan cara mencegah stunting pada anak, hal ini dilakukan untuk menjamin masa depan anak yang lebih baik.

Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Tantrum pada Anak, Orang Tua Harus Tahu

Beberapa penyebab stunting yang ada di Indonesia yaitu cara pengasuhan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya makanan bergizi pada rumah tangga, akses air bersih dan sanitasi yang tidak memadai.

Kementerian Kesehatan Indonesia dalam unggahan Twitter telah memberikan upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting sedini mungkin.

Pencegahan tersebut antara lain memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan menyusui terutama zat besi, asam folat dan yodium, makan-makanan sehat bergizi dan suplemen anjuran dokter.

Baca Juga: Cara Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan Menurut Islam, Orang Tua Harus Tahu

Kemudian inisiasi menyusui dini dan berikan ASI eksklusif sampai bayi usia enam bulan hingga dua tahun, air susu ibu dapat mengurangi peluang stunting pada anak.

Lalu, memberikan anak MPASI dengan gizi yang seimbang, selain buah dan sayur perbanyak sumber protein, MPASI dapat dilakukan ketika bayi menginjak usia enam bulan keatas.

Yang tidak kalah penting adalah selalu menjaga kebersihan dan kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan bersih seperti cuci tangan dengan sabun, tidak buang air sembarangan, mencuci peralatan makan dengan sabun.

Baca Juga: Tips Bagi Ayah Agar Dekat dengan Anak Perempuan Remaja

Orang tua juga harus selalu memantau tumbuh kembang anak terutama tinggi dan berat badan, jadi periksakan anak secara rutin ke Posyandu atau klinik khusus anak.

Upaya pencegahan stunting dapat dilakukan khususnya pada seribu hari pertama kehidupan anak dari anak balita.

Perlu diketahui bahwa pada usia anak balita adalah masa terpenting pertumbuhan atau disebut golden age, jadi pada masa-masa itu orang tua harus memperhatikan betul lingkungan dan asupan gizi yang dibutuhkan anak untuk melewati masa perkembangan yang baik.***

 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler