RINGTIMES BALI - Detoksifikasi digital mengacu pada periode waktu ketika seseorang menahan diri dari menggunakan perangkat teknologi seperti smartphone, televisi, komputer, tablet, dan situs media sosial.
Detoksifikasi digital sering dilihat sebagai cara untuk fokus pada interaksi sosial kehidupan nyata tanpa gangguan.
Detoksifikasi digital untuk sementara waktu dapat membantu melepaskan stres yang berasal dari konektivitas yang konstan.
Baca Juga: Kenali Pengertian Psikologi Media serta Topik yang Berkaitan Dengannya
Sebelum Anda memutuskan apakah itu tepat untuk Anda, pertimbangkan beberapa alasan kenapa harus melakukan detoksifikasi digitall yang dilansir dari verywellmind:
Kenapa harus melakukan detoksifikasi digital
Bagi banyak orang, terhubung dan tenggelam dalam dunia digital hanyalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Menurut penelitian dari Nielsen Company, rata-rata orang dewasa AS menghabiskan sekitar 11 jam setiap hari untuk mendengarkan, menonton, membaca, atau berinteraksi dengan media.
Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin ingin melepaskan ponsel dan perangkat lain untuk waktu yang singkat.
Baca Juga: Pengaruh Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental dan Bahayanya
Anda mungkin ingin menikmati waktu untuk diri sendiri tanpa gangguan yang ditimbulkan oleh ponsel dan perangkat lain.
Dalam kasus lain, Anda mungkin merasa penggunaan perangkat Anda telah menjadi berlebihan dan menambah terlalu banyak stres dalam hidup Anda.
Atau Anda bahkan mungkin merasa kecanduan perangkat teknologi.
Dampak penggunaan teknologi
Penggunaan teknologi yang berlebih memiliki banyak dampak negatif, di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Pikiran Rakyat Raih Penghargaan Media Brands Awards 2022 pada Perayaan HUT SPS ke-76 di Pekanbaru
1. Dapat membuat stres
Sementara orang sering merasa bahwa mereka tidak dapat membayangkan hidup tanpa perangkat teknologi mereka, penelitian dan survei telah menemukan bahwa penggunaan teknologi juga dapat menyebabkan stres.
2. Mengganggu tidur
Bukti juga menunjukkan bahwa penggunaan perangkat berat, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu kualitas dan kuantitas tidur.
Hasil penelitian menemukan bahwa menggunakan media sosial saat Anda berada di tempat tidur di malam hari meningkatkan kemungkinan kecemasan, insomnia, dan durasi tidur yang lebih pendek.
3. Kesehatan mental
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Child Development menemukan bahwa penggunaan teknologi sehari-hari yang berat dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental di kalangan remaja.
Meskipun detoksifikasi digital mungkin sulit, itu bisa menjadi pengalaman berharga akan membantu Anda lebih memahami pentingnya memfokuskan diri dengan kehidupan dan aktivitas di dunia nyata.***