Crazy Rich dan Penyakit "Flexing", Begini Pendapat Rhenald Kasali

1 Juli 2022, 21:40 WIB
Crazy rich sulit terlepas dari flexing, dampaknya justru berpengaruh kepada milenial yang sangat mudah percaya. Begini kata Rhenald Kasali. /Instagram.com/@pikiranrakyat

RINGTIMES BALI - Crazy Rich menjadi salah satu istilah yang beberapa tahun terakhir  banyak diperbincangkan, khususnya di media sosial.

Crazy Rich secara umum dianggap sebagai istilah untuk orang-orang yang memiliki kekayaan berlimpah dengan berbagai bisnis, rumah dan mobil mewah, serta memamerkan gaya hidup khas kalangan kelas atas.

Menanggapi hal tersebut, Rhenald Kasali juga ikut memberikan pandangannya mengenai Crazy Rich.

Baca Juga: Crazy Rich Bandung Doni Salmanan Ikutan Dipolisikan Terkait Kasus Aplikasi Binomo

Dilansir dari kanal YouTube Rhenald Kasali berikut ini istilah crazy rich yang banyak dipamerkan dan dipercaya milenial.

Menurut Rhenald Kasali, orang-orang yang benar kaya tidak akan berisik. 

"Jadi mereka agak malu jika harus membicarakan kekayaan. Kalau orang kaya masih mempermasalahkan harga berarti belum benar-benar kaya. Biasanya orang kaya itu diam-diam saja," katanya

Dia mengaku, setiap kali dirinya naik pesawat dia akan memperhatikan orang di sekitarnya. Semakin orang tersebut tampil sederhana, maka dia akan semakin was-was.

Baca Juga: PPATK Duga Crazy Rich Medan dan Bandung Lakukan Pencucian Uang dari Investasi Bodong

"Saya pernah bertemu dengan seorang konglomerat duduk di economy class. Menariknya saat kita makan di restoran, ternyata semua orang yang makan di restoran itu sudah dibayar terlebih dahulu."

Rhenald Kasali melanjutkan, jika orang yang ditemuinya tersebut berpakaian sederhana, tapi ternyata salah satu orang terkaya di dunia.

Baginya, sangat disayangkan jika orang-orang yang kita lihat dan dianggap kaya justru seringkali pamer, menyebutkan orang hebat, dan menggunakan barang mewah.

Baca Juga: Download Lagu Can’t Help Falling in Love dari Kina Grannis, OST Flm Crazy Rich Asians Beserta Terjemahan

Padahal, biasanya jika seseorang tersebut semakin kaya, maka mereka akan semakin menginginkan privasi. Tidak ingin menjadi pusat perhatian.

Hal yang seharusnya kita perhatikan adalah, mengapa mereka yang menyandang crazy rich ingin terus pamer.

Istilah tersebut kita kenal dengan flexing, suatu tindakan untuk memamerkan sesuatu.

Dewasa ini, flexing seringkali dijadikan sebagai strategi marketing. 

Seperti kasus yang pernah terjadi, seseorang yang ditangkap polisi karena menipu banyak orang. Di mana menjanjikan jamaah, umroh yang murah.

Baca Juga: Profil Lengkap Madame Pang, Wanita Crazy Rich Timnas Thailand Ternyata Pernah Hadiahi Pemain Jam Tangan Mewah

Dari situlah kita tahu, bahwa kekayaan yang dimilikinya berasal dari flexing untuk membangun kepercayaan customer.

"Ditambah belakangan, di era media sosial ini banyak sekali orang yang muncul. Semuanya menguasai media, tidak ada editor, tidak ada yang menyaring. Semua orang bisa menjadi orang terkenal," ucap Rhenald

Menurutnya, kita menyaksikan banyak youtuber yang menggunakan kekayaan atau seakan-akan kaya.

Baca Juga: Kisah Ahmad Sahroni, Dulunya Sopir kini Menjadi Crazy Rich dan Anggota DPR RI

"Saya tidak berprasangka mereka benar-benar kaya atau memamerkan kekayaan. Kembali ke pandangan tadi, bahwa yang scream atau yang berteriak itu poverty, sedangkan yang wealth is whispering," jelasnya

Orang kaya biasanya hidup dengan sederhana, karena mereka lebih mengutamakan quality dan comfort, tidak untuk pamer.***

Editor: Rian Ade Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler