Penyebab Kedutan pada Bayi saat Tidur Menurut Penjelasan Medis

12 November 2021, 15:12 WIB
Ilustrasi kedutan pada bayi saat tidur menurut penjelasan medis. /PIXABAY/PublicDomainPictures

RINGTIMES BALI – Bayi yang masih berumur beberapa bulan, biasanya memiliki keanehan yang jarang atau baru diketahui oleh orangtuanya. Tidak perlu khawatir, hal itu masih normal kok.

Pada perkembangan bayi di awal pertumbuhan terutama pada caturwulan pertama, bayi sering menunjukan hal-hal yang baru kepada orangtuanya.

Kedutan sering sekali muncul pada caturwulan pertama bayi. Kedutan ini masih normal jadi sebagai orangtua yang baru pertama kali merasakan memiliki buah hati tidak perlu takut.

Baca Juga: Wanita di China Pasang Cetakan di Kepala Bayi Demi Dapat Kesempurnaan

Memang terlihat mengkhawatirkan, tapi secara biologis ini penting untuk pertumbuhan bayi itu sendiri.

Dilansir dari webmd.com pada tanggal 11 November 2021, kedutan-kedutan pada bayi ini adalah proses yang lazim terjadi dan akan terus terjadi pada masa-masa perkembangan bayi.

Tidak hanya perkembangan massa otot dan pertumbuhan tulang, perkembangan sistem syaraf terutama saraf penghubung antara otak dan otot akan berkembang dengan pesat.

Baca Juga: Mitos atau Fakta, Pelihara Kucing Bisa Bikin Mandul dan Bayi Cacat

Pada saat tertidur, bayi seperti manusia dewasa, masuk ke dalam fase Rapid eye Movement (REM) sleep. Pada fase ini, bayi akan terlihat berkedut beberapa kali dan itu tidak akan mempengaruhi pertumbuhan bayi.

Malahan kedutan ini adalah sebuah pertanda kalau otak sedang bekerja untuk menumbuhkan dan mengembangkan sistem saraf. Perkembangan ini akan memberikan kekuatan pada otot untuk bergerak reflex.

Sejalan dengan pengetahuan pada pertumbuhan awal bayi, pembelajaran tentang sensor motorik bayi akan sangat membantu sebagai orangtua bayi itu sendiri.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi, Mudah Banget

Pengetahuan yang mendalam terkait perkembangan sensorik saraf dan sensor motorik pada bayi akan memberikan informasi awal pada orang tua terkait penyakit perkembangan awal seperti Autisme atau Schizophrenia.

Sangat diharapkan orang tua melihat perkembangan bayi kalau hal kecil seperti kedutan. Karena penelitian menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antara kedutan-kedutan pada area tubuh tertentu menunjukan perkembangan bayi di fase selanjutnya

Sebagai contoh, pada bayi yang mengalami kedutan di bagian leher biasanya memiliki kemampuan untuk menopang berat kepala bayi saat terbangun.

Baca Juga: 9 Gejala Asam Lambung pada Bayi, Seperti Mudah Menangis Hingga Gumoh

Dari contoh ini kita bisa melihat adanya keterkaitan yang bisa dijadikan sebuah jalan untuk memahami perkembangan bayi.

Saat otot leher bayi sudah mampu menopang berat dari kepala bayi itu sendiri, kedutan-kedutan di area leher akan berkurang. Kedutan-kedutan yang terlihat mengkhawatirnkan justu malah menghasilkan perkembangan bayi yang baik.

Perkembangan pada jari ataupun lengan juga diawali dengan hal yang sama. Kedutan-kedutan pada jari dan lengan bayi mengarah pada perkebangan kekuatan pegangan bayi yang lebih cepat.

Baca Juga: Penyebab Kedutan Otot Setelah Olahraga, Waspadai Kekurangan Elektrolit

Perkembangan bayi yang terlihat mengkhawatirkan memang memberikan kesan gawat pada orang tua. Namun orangtua yang baru saja menimang bayi tidak perlu takut lagi karena kedutan-kedutan ini penting bagi tumbuh kembang anak.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: webMD

Tags

Terkini

Terpopuler