Penciuman Hilang Bukan Hanya Gejala Covid-19, Waspada Depresi hingga Tumor

14 Juli 2021, 07:54 WIB
Ilustrasi kehilangan penciuman atau anosmia ternyata bukan hanya pertanda Covid-19 tapi bisa menjadi gejala tumor otak. /PIXABAY/Mojpe

RINGTIMES BALI - Saat pandemi Covid-19 semakin merebak, banyak orang yang mulai panik saat mulai merasakan gejala-gejalanya.

Salah satu gejala yang sering dialami penderita Covid-19 adalah hilangnya fungsi indera penciuman dan perasa.

Namun indra penciuman yang hilang keseluruhan atau sebagian ternyata bukan hanya pertanda gejala Covid-19. 

Baca Juga: Waspadai Kurang Tidur Ternyata Bisa Gandakan Tingkat Kematian

Dikutip dari Healthline, 14 Juli 2021, kondisi ini disebut Anosmia. Meski biasanya tidak serius, namun Anosmia bisa jadi sangat berbahaya.

Umumnya orang yang kehilangan indera penciumannya kehilangan nafsu makan sehingga berpengaruh pada berat badannya.

Bahkan dalam jangka panjang, kondisi Anosmia bisa menyebabkan seseorang depresi karena ketidakmampuan indera penciumannya.

Baca Juga: Tidur Berlebih Bisa Sebabkan Sakit Kepala hingga Kematian

Anosmia sering terjadi karena adanya penyumbatan atau pembengkakan pada hidung yang menyebabkan bau tidak bisa masuk ke hidung. 

Penyebab utama Anosmia adalah iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung yang diakibatkan beberapa hal seperti infeksi sinus, flu, alergi dan merokok.

Anosmia yang disebabkan flu atau pilek adalah yang paling umum terjadi dan akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: 4 Penyebab Seseorang Bisa Alami Kematian saat Tidur

Namun pada kasus yang lebih berbahaya, Anosmia bisa menjadi pertanda adanya kerusakan pada otak.

Beberapa penyakit bisa menjadi penyebab Anosmia diantaranya penyakit Alzheimer, tumor otak, epilepsi, diabetes dan usia tua.

Gejala Anosmia yang disebabkan penyakit tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan pengobatan yang tepat.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler