Cegah Meluasnya Klaster Penyebaran, Banjar Muduk Dikarantina

- 2 Juli 2020, 18:51 WIB
Sosialisasi rapid test kantor camat negara.
Sosialisasi rapid test kantor camat negara. /

RINGTIMES BALI- Terjangkitnya warga banjar Munduk, desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana oleh virus covid 19 berdampak luas. Selain dilakuakan rapid tes masal bagi warga banjar Munduk, untuk mencegah penularan melalui tranmisi lokal, banjar tersebut juga di karantina.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha Kamis, 2 Juli 2020 mengatakan kebijakan karantina banjar ini merupakan satu dari dua opsi yang akhirnya disepakati gugus tugas bersama warga desa setempat.

Dalam sosialisasi melalui rapat sebelumnya, ada dua opsi yang dimunculkan guna mencegah makin meluasnya penyebaran virus didesa Kaliakah. Yang pertama akan melaksankan rapid test masal guna screening awal serta opsi kedua, melaksankan karantina banjar dengan disertai pelaksanaan rapid test masal.

“Berdasarkan rapat itu, perangkat desa, adat maupun tokoh menyepakati dilaksanakan karantina banjar. Mekanismenya nanti, selama 14 hari kedepan warga akan berdiam diri dirumah dan pelarangan keluar maupun masuk banjar. Bagi yang rapid tesnya reaktif segera akan dilaksanakan swab untuk dapat dipisahkan dan diberikan tindakan lanjutan,“ papar Arisantha.

Baca Juga: Ditemukan Lima Kasus Positif Covid 19, Warga Kaliakah Jalani Rapid Test Masal

Kebijakan ini juga sudah disosialisasikan gugus tugas  bersama jajaran perangkat desa dari 2 kali rapat sebelumnya.

Selain pelaksanaan rapid test yang rencannya dilaksanakan besok dimasing-masing tempek, juga akan diambil test swab untuk beberapa warga. Test swab dilaksankan bagi keluarga dekat, mengingat ada lagi penambahan kauss positif baru dari klaster di Banjar Munduk ini.

“Sisanya kita golongkan kontak jauh, akan diambil rapid test. Khusus untuk rapid test besok, kita sudah siapkan alat rapid habis pakai sebanyak 2.000 buah. Sedangkan petugasnya, selain dari dinas kesehatan sendiri, juga diperbantukan petugas dari perwakilan masing-masing puskesmas, mengingat warga yang diambil rapidnya cukup banyak,“ kata Arisantha.

Baca Juga: Rapid Test Mandiri Bagi Pelaku Perjalanan Dimasa Covid 19 Berkah Baru Buat Pebisnis

Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta usai rapat teknis menatakan siap melakukan sosialisasi kepada warga terkait pelaksanaan karantina banjar.

Menurutnya opsi karantina banjar itu juga lahir dari kesepakatan warganya guna mencegah meluasnya klaster penyebaran virus khususnya dibanjar munduk. Kita akan lakukan sosialisasi secara manual melalui kelian juga dibantu jajaran gugus agar warga paham bagaimana mekanisme karantina banjar ini. Termasuk nanti upaya pengawasan, mengingat akses jalan dan keluar banjar tidak ditutup hanya ada pengawasan. Kita berupaya maksimal munghkin hingga karantina ini sukses, dan perlu dukungan semua pihak mengingat karantina ini termasuk hal yang baru bagi warga desa kaliakah,“ terangnya.

Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mengatakan dari data yang idsampaikan jumlah warga di banjar munduk sebanyak 990 orang atau 289 KK.  Ia berharap dengan dilaksankannya karantina banjar nanti semua pihak saling bahu membahu dalam menyelesaikan masa karantina. Untuk pemenuhan logistik selain dibantu oleh pihak gugus tugas sendiri, "Kami juga membuka apabila ada donatur atau warga ingin membantu warga banjar Munduk,"ujarnya
Pemkab Jembrana melalui gugus tugas dibantu jajaran Polres Jembrana bersama Kodim 1.617 juga siap mensupport hingga seluruh tahapan karantina selesai.

Baca Juga: Mulai Rp24 Jutaan, Ikuti Lelang Mobil Vios, Avanza, dan Kijang Milik Pemerintah

“ Kami akan selalu mensupot warga dibanjar Munduk dalam proses karantina. Pemerintah siap memfasilitasi untuk selalu hadir dan memberikan bantuan disesuaikan dengan kemampuan daerah, “ ungkapnya

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Jembrana menyampaikan opsi karantina banjar ini dipilih sebagai solusi terbaik menyelamatkan warga dari penularan dan penyebaran virus. Hal itu mengingat begitu cepatnya virus dapat menyebar, sehingga tidak hanya melindungi warga satu desa saja, tapi warga lain khususnya di Kabupaten Jembrana.

Bupati Artha juga memerintahkan seluruh jajaran gugus tugas bersma jajaran satgas gotong royong , melakukan langkah-langkah terbaik mencegah penularan virus.

Baca Juga: Badan Pengawas Obat India Setujui Ujicoba Vaksin Covid-19 ke Manusia

“ Dengan adanya karantina nanti, tentu ada sejumlah pembatasan aktivitas warga. Kita harapkan mereka lebih banyak diam dirumah. Nah untuk kebutuhan logistik akan dipenuhi oleh pihak gugus tugas dalam bentuk bantuan sembako, diantarkan oleh petugas kerumah masing-masing.

 Artha juga berharap, seluruh warga Jembrana melihat kasus di Banjar Munduk ini sebagai cerminan untuk meningkatkan kewaspadaan menangani penyebaran covid-19.

“ Saya berharap kita semua bisa belajar dari kasus ini. Bagaimana kewaspadaan kita, kedisiplinan kita untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan tidak boleh lengah dan kendor. Mengingat pandemi ini belum selesai, “ harapnya.

Baca Juga: Membanggakan, Polres Jembrana Sabet Delapan Piala Kapolda Perlombaan HUT Bhayangkara ke 74

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x