Selain Penyakit Jantung dan Kanker, Ternyata Merokok Sebabkan Bahaya Fatal Lainnya

- 13 Desember 2020, 15:54 WIB
Selain menyebabkan penyakit jantung dan kanker, ternyata merokok dapat menyebabkan bahaya yang tak terduga.
Selain menyebabkan penyakit jantung dan kanker, ternyata merokok dapat menyebabkan bahaya yang tak terduga. /Photo by freestocks.org

• Meningkatkan trigliserida (sejenis lemak dalam darah Anda)
• Menurunkan kolesterol "baik" (HDL)
• Membuat darah lengket dan lebih mungkin menggumpal, yang dapat menghalangi aliran darah ke jantung dan otak
• Merusak sel yang melapisi pembuluh darah
• Meningkatkan penumpukan plak (lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain) di pembuluh darah
• Menyebabkan penebalan dan penyempitan pembuluh darah.

Menghirup asap rokok juga membahayakan kesehatan Anda. Asap rokok adalah asap hasil pembakaran produk tembakau.

Baca Juga: Wah, Penderita Diabetes Bisa Konsumsi 3 Jenis Daging Ini Lho

Asap rokok juga merupakan asap yang dihembuskan oleh seorang perokok.

Menghirup asap rokok orang lain dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, termasuk serangan jantung dan stroke. Ketahui faktanya:

• Perokok pasif menyebabkan hampir 34.000 kematian dini akibat penyakit jantung koroner setiap tahun di Amerika Serikat di antara bukan perokok.

• Bukan perokok yang menghirup asap rokok orang lain di rumah atau di tempat kerja meningkatkan risiko terkena penyakit jantung sebesar 25-30%. Perokok pasif meningkatkan risiko stroke hingga 20-30%.

• Setiap tahun, paparan asap rokok menyebabkan lebih dari 8.000 kematian akibat stroke.

Menghirup asap rokok orang lain mengganggu fungsi normal jantung, darah, dan sistem vaskular sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.

Baca Juga: Kontrol Penyakit Diabetes dan Hipertensi Dengan Air Rebusan Belimbing Wuluh, Begini Cara Buatnya

• Bahkan menghirup asap rokok pasif dalam waktu singkat dapat merusak lapisan pembuluh darah dan menyebabkan darah menjadi lebih lengket. Perubahan ini bisa menyebabkan serangan jantung yang mematikan.

COPD

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: healthline cdc.gov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah