RINGTIMES BALI - Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika asupan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Secara umum, stroke dibedakan menjadi 2 jenis yaitu, Penyumbatan yang disebut sebagai stroke iskemik ,dan pecah pembuluh darah disebut sebagai stroke hemoragik.
Sekitar 80 persen stroke yang terjadi adalah stroke iskemik.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 4 Pro, Cek Sebelum Membeli
Tanpa darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan juga nutrisi karena darah berfungsi sebagai penyalur nutrisi ke seluruh tubuh.
Kondisi inilah yang menyebabakan bagian tubuh yang dikendalikan oleh otak yang rusak tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Stroke bisa dikatakan merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapat pertolongan medis secepatnya, karena dalam hitungan menit sel otak dapat mati.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Siap, Jokowi: Jangan Seperti UU Cipta Kerja!
Tindakan medis yang cepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah munculnya komplikasi.
Faktor risiko stroke yang biasanya terjadi adalah hiperteni, diabetes, kolestrol, dan obesitas.
Selain itu, faktor gaya hidup yang sangat mempengaruhi yaitu merokok, kurangnya olahraga, kecanduan alkohol, dan konsumsi obat terlarang.
Baca Juga: Tak Biasa, Rafflesia Arnoldi Ini Mekar Menempel pada Inangnya
Faktor genetika juga turut andil dalam penyakit yang satu ini. Orang yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, berisiko tinggi mengalami penyakit yang sama.
Berbagai cara penanganan stroke antara lain:
1. Menjaga pola makan
Mengonsumsi garam yang berlebihan dan makanan berlemak dapat meningkatkan jumlah kolestrol dalam darah dan risikonya adalah hipertensi yang memicu terjadinya stroke.
Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang kaya akan lemak tak jenuh, protein, vitamin, dan serat.
Baca Juga: Manga Boruto Terbaru Chapter 51 ‘Pengorbanan’ Ternyata Ini Kunci yang Dimiliki Boruto
2. Olahraga secara teratur
Olaharaga secara teratur menjadikan jantung dan sistem peredaran darah berfungsi dengan efisien.
Dengan berolahraga dapat menjaga berat badan serta tekanan darah tetap dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Belum Dapat Bantuan Sembako PKH di Oktober Bahkan Tidak Terima, Cek Mungkin Ini Penyebabnya
3. Berhenti merokok dan minuman Beralkohol
Yang tidak merokok bukan berarti bebas dari masalah ini. Perokok pasif dua kali lipat lebih tinggi berisiko terkena stroke.
Hal ini dikarenakan rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan membuat darah mudah menggumpal.
Minuman keras mengandung kalori yang tinggi dan jika dikonsumsi berlebihan, akan rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke.***