Tak Biasa, Rafflesia Arnoldi Ini Mekar Menempel pada Inangnya

- 19 Oktober 2020, 17:23 WIB
Tak Biasa, Rafflesia Arnoldi Ini Mekar Menempel pada Inangnya
Tak Biasa, Rafflesia Arnoldi Ini Mekar Menempel pada Inangnya /indnews/

RINGTIMES BALI - Hal tak biasa terjadi di kawasan hutan Bengkulu. Masyarakat menginformasikan bunga langka Rafflesia arnoldi yang mekar.

Bunga Rafflesia arnoldii mekar dengan posisi menempel pada tumbuhan inang yang menggantung pada ketinggian sekitar tiga meter dari atas tanah di kawasan hutan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

"Biasanya mekar pada tanaman induk atau inangnya di atas tanah, tapi yang mekar kali ini sangat jarang terjadi, menggantung pada tanaman inangnya," kata Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Padang Guci Hulu Andri Yan di Kaur, Senin.

Baca Juga: Terkenal Kritis, Berikut Perjalanan Hidup Din Syamsudin

Menurut dia, keberadaan bunga langka tersebut pertama kali diinformasikan oleh warga Desa Bungin Tambun yang menemukannya saat masih berbentuk bonggol yang menggantung pada tumbuhan inang.

Informasi tentang keberadaan puspa tersebut disampaikan kepada anggota KPPL Padang Guci dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Padang Guci Hulu di Desa Manau IX yang dalam lima tahun terakhir rutin mengkampanyekan pelestarian bunga langka.

Anggota KPPL kemudian mendatangi tempat bunga Rafflesia arnoldii tersebut berada dan melihat bunga yang mekar menggantung pada ketinggian tiga meter dari atas tanah.

Baca Juga: Tips Mengatasi Sakit Perut Bagian Bawah Ketika Sedang Berlari

Bunga Rafflesia berkelopak lima tersebut warnanya merah terang. Bagian pinggir salah satu kelopaknya menghitam.

Ketua KPPL Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan bahwa bunga Rafflesia itu menempel pada tumbuhan menjalar Liana sp.

Berdasarkan warna, ukuran, dan bercak pada kelopaknya, menurut dia, bunga Raffllesia yang mekar adalah jenis bunga Rafflesia arnoldii.

Baca Juga: 5 Ikan Hias Harga Murah, Mulai Harga Rp5 Ribuan Meski Dulu Dikenal Mahal

"Diameter bunga diperkirakan 80 centimeter," katanya, sebagaimana dikutip RINGTIMES BALI dari laman ANTARA, 19 Oktober 2020.

Menurut Andri, bunga Rafflesia tersebut sedang memasuki hari kedua mekar.

"Karena posisinya vertikal, kelopak tidak bisa mengembang dengan sempurna karena melawan gravitasi," katanya.

Baca Juga: Kemenpar Luncurkan Program ‘Start Your Journey’ Pelatihan Bidang Fotografi dan Ilustrasi

Hutan tempat bunga tersebut berada dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi warga agar bisa melewati jalanan berbatu dan tanah licin.

Setelah menempuh perjalanan menggunakan kendaraan mengikuti jalan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Padang Guci selama sekitar 40 menit, orang harus berjalan kaki sejauh 300 meter ke dalam hutan untuk menyaksikan bunga langka itu.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x