Kalian Salah Satu Yang Alami Bau Badan Khususnya Di Area Ketiak? Ini Penyebabnya

29 Juli 2020, 06:30 WIB
ILUSTRASI ketiak.* /PIXABAY/

RINGTIMES BALI - Akhirnya misteri mekanisme dibalik bau menyengat yang dihasilkan oleh ketiak (bau badan) telah berhasil diungkap oleh para ilmuwan.

Dikutip Ringtimesbali.com melalui Pikiran-rakyat.com dari The Guardian pada Selasa 28 Juli 2020, para peneliti dari Universitas York menelusuri bahwa sumber bau ketiak berasal dari beberapa enzim dalam mikroba yang hidup di ketiak manusia.

Untuk membuktikan hal tersebut, para ilmuwan pun mencoba memindahkannya pada anggota komunitas mikroba ketiak lalu mencatat setiap perkembangannya.

Baca Juga: Apakah Tidur Bersama Kucing Merupakan Hal yang Berbahaya? Simak Penjelasannya

Rasa senang pun dirasakan para ilmuwan karena enzim tersebut menunjukkan reaksi dan mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap.

Perusahaan deodoran dan anti keringat pun mendapat peluang yang sangat besar untuk dapat menghasilkan produk yang lebih efektif dengan adanya penelitian ini.

Para ilmuwan meyakini bahwa manusia mungkin telah mewarisi mikroba mephitic dari nenek moyang primata kuno kita.

Baca Juga: Jangan Berikan 7 Makanan Ini Pada Anjing Peliharaan Anda, Salah Satunya Tulang Ayam

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-rakyat.com dengan judul Diyakini Warisan Nenek Moyang, Misteri Bau Badan Manusia Khususnya di Ketiak Akhirnya Terpecahkan

Kami telah menemukan cara bagaimana bau ketiak itu dihasilkan” ujar Prof. Garvin Thomas, seorang ahli dari tim mikrobiologi senior.

Manusia tidak dapat menghasilkan komponen enzim BO (bau badan) yang menyengat secara langsung. Bau yang menggangu tersebut, yang dikenal sebagai thioalcohols, dikeluarkan sebagai produk sampingan ketika mikroba mengkonsumsi senyawa lain yang berada pada kulit.

Baca Juga: Manfaat Serta Penjelasan Tentang Biji Anggur

Tim The York sebelumnya meneliti bahwa sebagian besar mikroba pada kulit tidak dapat menghasilkan thioalcohols.

Namun, penelitian selanjutnya menjelaskan bahwa salah satu spesies yang berada di bawah ketiak, yaitu Staphylococcus hominis adalah spesies utama yang berkontribusi menghasilkan bau busuk ketika ia mengonsumsi senyawa yang tidak berbau disebut Cys-Gly-3M3SH, senyawa ini dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada ketiak.

Manusia mempunyai dua jenis kelenjar keringat. Kelenjar Eccrine adalah kelenjar yang menutupi tubuh dan terbuka langsung pada kulit yang berperan penting bagi sistem pendinginan tubuh.

Baca Juga: Jangan Digosok! 3 Cara Obati Mata yang Gatal

Kelenjar Apocrine, kelenjar yang terbuka ke folikel rambut, dan dijejalkan ke tempat-tempat tertentu: ketiak, puting, dan alat kelamin. Peran mereka tidak begitu terlihat.

Dalam jurnal Scientific Reports, ilmuwan The York menggambarkan bagaimana mereka meneliti Staphylococcus hominis untuk mengetahui cara menghasilkan thioalcohols.

Mereka menemukan enzim yang mengubah Cys-Gly-3M3SH yang dikeluarkan oleh kelenjar Apocrine ke dalam thioalcohols yang menyengat (3M3SH).

Baca Juga: Ternyata Blueberry Bisa Tingkatkan Kesehatan Kulit Kita! Simak Info Berikut

Setelah menemukan enzim penyebab bau badan, para peneliti menegaskan peranan enzim tersebut dan memindahkan pada Staphylococcus aureus, komponen umum yang biasanya tidak menghasilkan bau badan.

“Dengan memindahkan gen tersebut, Staphylococcus aureus mengeluarkan bau badan” ujar Thomas.

“Hidung kita sangat baik dalam mendeteksi thioalcohols walaupun dalam keadaan rendah, itulah sebabnya mereka sangat penting bagi bau tubuh. Mereka punya bau khas seperti bau bawang yang dikenal sangat menyengat”.

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Pasangan yang Temperamental

Michelle Rudden dan ilmuwan yang lain pada penelitian selanjutnya akan mencari hubungan genetika diantara lusinan spesies Staphylococcus.

Analisis yang menunjukan tentatif, bahwa hanya segelintir enzim BO (bau badan) yang mewarisi leluhur mikroba kuno sekitar 60 juta tahun yang lalu.*** (Huminca Sinaga/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler