5 Bahaya Tertawa Berlebihan, Salah Satunya dapat Merusak Otak

23 April 2021, 20:27 WIB
5 bahaya tertawa berlebihan, salah satunya dapat merusak otak. /Choirun N/*/PIXABAY

RINGTIMES BALI - Semua orang pasti tertawa setiap harinya. Tertawa dapat disimbolkan sebagai obat bahagia bagi semua orang. Tertawa bisa meningkat suasana hati dan sikap yang baik.

tertawa bisa menggambarkan bagaimana ekspresi kita saat ini. Tidak jarang pula saat orang lain tertawa, justru kita ikut tertawa tanpa mengerti apa maksud mereka tertawa.

Meskipun tertawa diperbolehkan, aturan-aturan dalam tertawa juga harus diketahui. Tertawa juga menggambarkan beberapa bentuk.

Baca Juga: 5 Manfaat yang Diperoleh Ketika Banyak Tertawa, Salah Satunya Membakar Kalori

Bentuk tertawa ini bisa disebabkan kita bergembira, dan tertawa karena menyindir seseorang. Ketika tertawa, tidak menuntup kemungkina faktornya ialah adanya kelucuan terhadap sesuatu.

Sehingga seseorang tertawa terbahak-bahak. Tidak jarang pula setelah tertawa telalu keras, perut kita terasa sakit atau kram.

Faktanya tertawa terlalu berlebih memberikan dampak negatif bagi orang lain yang mengetahuinya.

Baca Juga: Sadis, Sang Anak Tertawa Usai Bunuh Ayah Kandungnya di Pematang Sawah

Bagi seseorang yang sering tertawa berlebihan akan dipandang terlalu urakan atau tidak sopan bagi sebagian orang.

Tertawa akan kejadian lucu atau tidak, tertawa berlebih juga ada batasan tersendiri bagi kita.

Dilansir dari RingtimesBali.com pada laman Healthline, berikut 5 bahaya tertawa berlebihan yang dapat mengancam Kesehatan.

Baca Juga: Tertawa Berlebihan dapat Menimbulkan Penyakit Berbahaya, Ini Penjelasannya

1. Anuerisma otak pecah

Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak. Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolan pada akhirnya bisa pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.

Aneurisma yang pecah menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan di rongga tengkorak.

Tekanan yang meningkat ini dapat mengganggu suplai oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.

Baca Juga: Efek Positif Berpuasa Bagi Umat Muslim untuk Kesehatan Jantung, Ginjal hingga Lambung

2. Serangan asma

Emosi yang berbeda dapat memicu gejala asma. Selain itu juga bisa terjadi karena menangis, stres, kegembiraan, bahkan tertawa berlebihan.

sebagian orang hanya mengalami gejala asma ringan. Di sisi lain, tertawa keras memicu serangan asma yang parah, sehingga sulit bernapas.

Tanpa pengobatan asma segera, serangan asma yang diinduksi oleh tawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.

Baca Juga: 4 Bahaya Tidur Setelah Sahur untuk Kesehatan, Salah Satunya Memicu Stroke

3. Kejang gelastik

Kejang gelastik biasanya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.

4. Asfiksia

Kematian karena tertawa juga dapat terjadi jika tertawa terlalu keras sehingga menyebabkan sesak napas.

Tertawa terlalu keras dapat menghalangi pernapasan yang memadai atau menyebabkan seseorang berhenti bernapas, sehingga tubuh kekurangan oksigen. Jenis kematian ini kemungkinan terjadi akibat overdosis nitrous oxide.

Baca Juga: 6 Manfaat Daun Jambu Biji untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Kanker

5. Syncope

Sinycop adalah hilangnya kesadaran sementara atau pingsan karena aliran darah yang tidak mencukupi ke otak.

Ini disebabkan oleh tekanan darah rendah, penurunan detak jantung, dehidrasi, kelelahan, dan keringat berlebih. Terkadang, sinkop bersifat situasional dan dipicu oleh batuk atau tawa yang berat.

Jika disebabkan oleh kondisi jantung, episode sinkop terkait dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler