Virus Nipah Diprediksi Jadi Wabah Baru, Sudah Ada Sejak Lama dan Belum Ada Obatnya

31 Januari 2021, 18:45 WIB
Virus nipah diprediksi akan menjadi wabah baru yang ternyata sudah ada sejak lama namun hingga kini belum ada obat atau vaksinnya /Twitter @ecuavisa


RINGTIMES BALI -
Virus Nipah (NiV) adalah virus zoonosis yang artinya ditularkan dari hewan ke manusia. Virus Nipah sudah ada sejak lama namun belum ada obat atau vaksin untuk menangani virus ini. 

Virus Nipah pertama kali dikenali pada tahun 1999 saat terjadi wabah di kalangan peternak babi di Malaysia. Tidak ada wabah baru yang dilaporkan di Malaysia sejak 1999. 

Itu juga diakui di Bangladesh pada tahun 2001, dan wabah hampir tahunan telah terjadi di negara itu sejak itu. Penyakit ini juga telah diidentifikasi secara berkala di India bagian timur.

Baca Juga: WHO Ungkap Penyebab Kematian di Seluruh Dunia, Penyakit Jantung Jadi Pembunuh Nomor 1

Dilansir dari laman WHO, saat ini tidak ada obat atau vaksin khusus untuk infeksi virus Nipah meskipun WHO telah mengidentifikasi Virus Nipah sebagai penyakit prioritas dalam Cetak Biru Penelitian dan Pengembangan WHO. 

Perusahaan farmasi terbesar di dunia juga tidak terlalu siap untuk wabah baru berikutnya meskipun respons terhadap wabah Covid-19 meningkat.

Jayasree K Iyer, direktur eksekutif Access to Medicine Foundation yang berbasis di Belanda, menyoroti wabah virus Nipah di Cina, dengan tingkat kematian hingga 75%, berpotensi menjadi risiko wabah baru berikutnya.

Baca Juga: 3 Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Lakukan Sebelum Jadi Wabah Baru

“Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar,” katanya yang dikutip dari the Guardian.

“Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resistan terhadap obat. "

Infeksi virus Nipah pada manusia menyebabkan berbagai gejala klinis, dari infeksi asimtomatik (subklinis) hingga infeksi saluran pernapasan akut dan ensefalitis yang fatal.

Baca Juga: Gejala Virus Nipah yang Wajib Diketahui, Salah Satunya Sakit Kepala

Tingkat kematian kasus diperkirakan 40% hingga 75%. Angka ini dapat bervariasi berdasarkan wabah tergantung pada kemampuan lokal untuk surveilans epidemiologi dan manajemen klinis.

Virus nipah dapat ditularkan ke manusia dari hewan (seperti kelelawar atau babi), atau makanan yang terkontaminasi dan juga dapat ditularkan langsung dari manusia ke manusia.

Walupun sudah ter indentifikasi lama, kenyataannya pengobatan atau vaksin belum tersedia untuk manusia atau hewan. Perawatan utama bagi manusia adalah perawatan suportif.***

 

Editor: Putu Diah Anggaraeni

Sumber: The Guardian WHO

Tags

Terkini

Terpopuler