660 Juta Vaksin Diamankan untuk 181 Juta Rakyat Indonesia, Cek Apa Saja

30 Desember 2020, 10:30 WIB
660 Juta Vaksin Diamankan untuk 181 Juta Rakyat Indonesia, Cek Apa Saja. /bkhh.lipi.go.id/

RINGTIMES BALI - Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia secara pasti telah mengamankan sekitar 330 juta dosis vaksin dan sekitar 330 juta dosis dengan opsi.

Vaksin ini untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity, ini sangat penting diperlukan untuk vaksinasi terhadap 181 juta rakyat Indonesia.

“Kita sudah mengamankan yang pastinya sekitar 330 juta, dengan opsi juga sekitar 330 juta, sehingga kita sudah mengamankan 660 juta,” ujarnya dikutip dari laman Setkab, Rabu 30 Desember 2020.

Dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis serta panduan dari badan Kesehatan dunia (WHO) untuk mempersiapkan 15 persen untuk cadangan, maka total  yang dibutuhkan adalah sekitar 426 juta dosis.

Baca Juga: Tips Aman Liburan di Tengah Pandemi Covid-19 Menurut Dokter

“Ini adalah jumlah yang sangat besar. Untuk itu, pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah ini,” ujar Menkes.

Dalam pengadaan kebutuhan vaksin tersebut, ungkap Budi, Pemerintah menempuh lima jalur, empat diantaranya bersifat bilateral dan satu bersifat multilateral, yakni

- Sinovac sebanyak 125 juta dosis dan masih tersedia opsi untuk menambahnya

- Novavax sebanyak 130 juta dosis

- AstraZeneca untuk 100 juta dosis, sebagian firm (firm order/binding) sebagian opsi (potensi).

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Kabar WHO Bandingkan 10 Vaksin Covid-19 dan Sinovac, Ini Penjelasannya

- BioNTech Pfizer untuk 100 juta dosis, di mana 50 juta adalah firm dan sisanya adalah opsi

Finalisasi dengan AstraZeneca dan Pfizer akan diselesaikan dalam waktu dekat ini.

“Jadi total sekitar 400 juta dosis vaksin, 100 juta akan didatangkan dari negara Cina, 100 jutaan akan didatangkan dari Novavax yaitu perusahaan Amerika Serikat-Kanada, 100 jutaan akan didatangkan dari AstraZeneca perusahaan dari London, Inggris, kemudian 100 jutaan lagi akan kita datangkan Pfizer, adalah perusahaan gabungan dari Jerman dan Amerika Serikat,” ungkap Menkes.

Sementara itu untuk jalur multilateral, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan:

Baca Juga: Varian Baru Virus Covid-19 Ditemukan di Sejumlah Negara, Berikut Ciri-cirinya

- GAVI (Global Alliance Vaccines and Immunization) melalui COVAX/GAVI yang akan memberikan vaksin secara gratis. COVAX/GAVI diinisiasi oleh aliansi vaksin GAVI serta didukung WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

“Angkanya masih bergerak-bergerak berapa dosis yang bisa diberikan ke Indonesia, tapi range-nya antara 3 persen dari populasi atau 16 juta dosis sampai 20 persen dari populasi atau sekitar 100 juta dosis,” kata Menkes.

Dijelaskan Menkes bahwa opsi tersebut dapat digunakan sebagai cadangan atau buffer jika ada beberapa sumber yang kemudian gagal di uji klinisnya atau juga tertunda proses pengirimannya.

Baca Juga: Cek Fakta, Beredar Kabar Kandungan Formaldehida pada Vaksin Menyebabkan Kanker Leukimia pada Anak

“Diharapkan bahwa vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orangnya yang tadi saya sampaikan,” pungkas Menkes.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler