Jadi Kontroversi Lagi, Presiden Macron Keluarkan Pembelaan Berbahasa Arab: Kami Tidak Perangi Islam!

- 2 November 2020, 15:53 WIB
Jadi Kontroversi Lagi, Presiden Macron Keluarkan Pembelaan Berbahasa Arab: Kami Tidak Perangi Islam!
Jadi Kontroversi Lagi, Presiden Macron Keluarkan Pembelaan Berbahasa Arab: Kami Tidak Perangi Islam! /

RINGTIMES BALI - Presiden Prancis Emmanuel Macron kembali menuai kontroversi,jika sebelumnya ia dikecam karena dianggap menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad.

Kali ini ia kembali mengeluarkan komentar pembelaan dengan menggunakan bahasa Arab.

Komentar pembelaan tersebut pertama kali diposting melalui twitter pribadinya @emmanuelMacron, Minggu,1 November 2020, Ia kembali menegaskan mendukung kemampuan berpikir, menulis dan menggambar di negaranya karena adalah hak dan kebebasan.

Baca Juga: Ditutup 4 November, Segera Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11! Penuhi Syarat Berikut

"Mereka menyebut saya bahwa saya 'mendukung kartun yang menghina Nabi'. Saya mendukung kemampuan menulis, berpikir, dan menggambar dengan bebas di negara saya, itu adalah hak dan kebebasan kami. Saya menyadari ini bisa mengejutkan," katanya ditulis di akun @EmmanuelMacron, sebagaimana dikutip RINGTIMES BALI dari laman RRI,Senin 2 November 2020.

Selain itu, ia juga menilai banyak kebohongan yang keluar soal Prancis dan soal apa yang ia katakan. Itu katanya tidak dapat diterima.

"Saya melihat banyak kebohongan, dan saya ingin menjelaskan hal-hal berikut: Apa yang kami lakukan sekarang di Prancis adalah memerangi terorisme yang dilakukan atas nama Islam, bukan Islam itu sendiri. Terorisme ini telah merenggut nyawa lebih dari 300 warga kita. Para ekstremis mengajarkan bahwa Prancis tidak boleh dihormati. Para pelaku mengajarkan bahwa wanita tidak setara dengan pria dan bahwa gadis kecil tidak boleh memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki," katanya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka, Sekitar 364,622 Orang Tak Bisa Ikut Daftar

"Saya memberi tahu Anda dengan sangat jelas: (Ini) tidak (bisa) di negara kita." lanjutnya.

Sebelumnya diketahui Macron telah memicu kontroversi sejak awal September. Saat itu, ia mengajukan UU untuk 'separatisme Islam' di Prancis.

Halaman:

Editor: I GA Putu Yuliani Dewi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x