Karena Cuitan Kontroversialnya, Mahathir Dikecam Sebut Twitter dan Facebook Lakukan Rekayasa

- 30 Oktober 2020, 20:44 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. //Foto: Instagram @chedetofficial//

"Di sisi lain, mereka dengan sengaja menghapus bahwa Muslim tidak pernah membalas dendam atas ketidakadilan terhadap mereka di masa lalu apa yang dipromosikan oleh reaksi terhadap artikel saya ini adalah untuk membangkitkan kebencian Prancis terhadap Muslim," tambahnya.

Komentar Mahathir, perdana menteri dua kali, merupakan tanggapan atas seruan negara-negara Muslim untuk memboikot produk Prancis setelah pemimpin Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis" dan bersumpah untuk menindak radikalisme setelah pembunuhan seorang Guru bahasa Prancis yang menunjukkan kepada kelasnya kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Baca Juga: Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Sebut Muslim 'Memiliki Hak untuk Membunuh Orang Prancis'

Pernyataannya juga datang ketika seorang pria Tunisia membunuh tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis.

Duta Besar AS untuk Malaysia, Kamala Shirin Lakhdir, mengatakan pada hari Jumat bahwa dia "sangat tidak setuju" dengan pernyataan Mahathir. “Kebebasan berekspresi adalah hak, tidak menyerukan kekerasan,” katanya dalam pernyataan singkat.

Komisaris Tinggi Australia di Malaysia Andrew Goledzinowski menulis bahwa meskipun Mahathir tidak menganjurkan kekerasan yang sebenarnya, "dalam iklim saat ini, kata-kata dapat memiliki konsekuensi."***

 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x