Emmanuel Macron Hina Nabi Muhammad, Erdogan dan Negara Arab Serukan Boikot Produk Prancis

- 27 Oktober 2020, 19:16 WIB
Emmanuel Macron Hina Nabi Muhammad, Erdogan dan Negara Arab Serukan Boikot Produk Prancis
Emmanuel Macron Hina Nabi Muhammad, Erdogan dan Negara Arab Serukan Boikot Produk Prancis /tangkap layar Tawaf TV/

RINGTIMES BALI - Presiden Prancis Emmanuel Macron takkan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW. Atas aksinya ini memicu kemarahan umat Islam dunia bahkan Tayyip Erdogan dan negara Arab serukan boikot produk Prancis 

Macron sendiri mengklaim bentuk penerbitan kartun ini adalah kebebasan berekspresi. Atas pernyataan itu tentu memicu amarah umat Islam seluruh dunia.

Pemimpin dunia yang lantang serukan boikot adalah Presiden Turki Tayyip Erdogan. Dia meminta rakyatnya untuk memboikot produk-produk Prancis, sebagaimana dikutip dari Kanal YouTube TVOneNews, Selasa 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Erdogan menyampaikan ajakan boikot dalam pidatonya yang disiarkan televisi.

Sebelumnya Erdogan ini mempertanyakan kesehatan mental Macron. Sebab sikapnya terhadap Islam dan muslim menunjukkan permusuhan.

Atas hal itu, Emmanuel Macron pun meminta agar negara-negara Arab untuk menghentikan aksi boikot produknya.

Baca Juga: Jadwal Pencairan BLT BPJS Subsidi Gaji Termin II, Ayo Cek Kembali Syarat-syaratnya Biar Gak 'Zonk'

Macron bahkan menulis "menghormati perbedaan dalam semangat damai" dengan menggunakan bahasa Arab di akun twitter @emamanuelmacron.

Atas unggahannya itu warganet banyak berkomentar tidak akan mencabut aksi boikot sampai presiden berusia 42 tahun itu meminta maaf, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Tawaf TV.

Sebagaimana dikutip dari ANTARAnews.com, pada 16 Oktober, Samuel Paty seorang guru sejarah dipenggal oleh Abdullakh Anzorov yang berusia 18 tahun. Motifnya karena guru sejarah dan geografi ini menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas pada 6 Oktober.

Polisi Prancis kemudian bereaksi keras dengan menembak mati pemuda itu, yang merasa tersinggung dengan penistaan ​​Paty terhadap nabi, sosok yang dihormati oleh umat Islam secara global.

Baca Juga: Wahai Buruh, Upah Minimum 2021 Menaker Nyatakan Tak Naik, Simak Ini Alasannya

“Prancis tidak akan melepaskan kartun kami,” demikian ucapan Presiden Emmanuel Macron menanggapi kematiannya dikutip BBC.

Légion d’Honneur, penghargaan tertinggi Prancis, juga dianugerahkan kepada Paty. Pasca pembunuhan ini, kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad, yang dibuat oleh Charlie Hebdo, diproyeksikan ke gedung-gedung umum.

Baca Juga: Bansos BST Rp300 Ribu Tahap 7 Sudah Cair, Bawa Surat Ini atau Cek Rekening Anda

Sebelumnya, majalah mingguan satir Prancis ini sudah sering menerbitkan kartun-kartun yang memicu kemarahan publik di beberapa negara berpenduduk Muslim.

Setelah menerbitkan kartun yang mengejek Nabi Muhammad dengan menyatakan bahwa tindakan mereka dibenarkan sesuai dengan kebebasan berbicara dan berekspresi, dua orang menyerang kantor Charlie Hebdo pada 7 Januari 2015, menewaskan 12 orang dan melukai 11 lainnya.***

 

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: YouTube Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x