Korsel Minta Para Dokter Hentikan Aksi Mogok, Virus Aktif Corona Baru Meningkat

- 4 September 2020, 12:29 WIB
Tenaga medis menghadiri pemogokan 24 jam di tengah pandemi penyakit virus corona di Seoul, Korea Selatan, 7 Agustus 2020. (Foto: Yonhap via REUTERS)
Tenaga medis menghadiri pemogokan 24 jam di tengah pandemi penyakit virus corona di Seoul, Korea Selatan, 7 Agustus 2020. (Foto: Yonhap via REUTERS) /

RINGTIMES BALI - Akhirnya, sejumlah dokter di Korea Selatan setuju untuk mengakhiri pemogokan dua minggu yang telah menghambat upaya untuk mengekang gelombang baru infeksi virus corona aktif baru, kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun, Jumat 3 September 2020.

Untuk diketahui sekitar 16 ribu dokter magang telah mogok sejak 21 Agustus lalu.

Dokter peserta pelatihan adalah tulang punggung layanan perawatan kesehatan di ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif, dan menjadi sukarelawan di pos pengujian sementara.

Baca Juga: Korsel Khawatirkan Kurangnya Ranjang atas Lonjakan Covid-19, Gelombang Kedua Virus Terjadi

Para dokter ini menentang proposal reformasi, yang antara lain berisi langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah dokter, membangun sekolah kedokteran umum, mengizinkan asuransi negara untuk menanggung lebih banyak pengobatan oriental, dan memperluas layanan kesehatan berbasis teknologi informasi, yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter tanpa bertemu langsung (telemedicine).

Pemerintah mengatakan inisiatif tersebut dapat membantu menangani krisis kesehatan, seperti virus corona, dengan lebih baik.

Namun, para dokter berpendapat proposal itu hanya akan memperdalam konsentrasi dokter di kota-kota tanpa memperbaiki infrastruktur medis yang buruk dan kondisi kerja di provinsi pedesaan.

Baca Juga: Begini Aturan Baru Korsel Atasi Gelombang Kedua Covid-19

Chung mengatakan pemerintah, partai yang berkuasa, dan Asosiasi Medis Korea yang mewakili industri tersebut telah mencapai "kompromi dramatis" setelah negosiasi yang panjang.

"Saya berharap mereka akan menandatangani kesepakatan hari ini dan para dokter akan segera kembali ke tempat mereka," kata Chung, dikutip dari ANTARA melalui Reuters, Jumat 3 September 2020.

Seorang juru bicara Asosiasi Medis Korea mengharapkan penandatanganan kesepakatan dapat diwujudkan.

Baca Juga: Pendiri Sekte Kristen Rahasia di Korsel Ditangkap Atas Tuduhan Konspirasi Corona Virus

Pada Jumat, Korea Selatan melaporkan 198 kasus baru virus corona, meningkatkan total menjadi 20.842 dengan 331 kematian.

Kementerian Kesehatan telah setuju untuk menghentikan dukungannya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran dan membuka sekolah baru.

Kementerian Kesehatan juga akan meninjau kembali masalah dengan industri setelah wabah virus corona telah stabil, kantor berita Yonhap melaporkan, dengan mengutip pejabat partai yang tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Korea Utara Umumkan Darurat Korona, Tutup Perbatasan Korsel tapi Perbatasan Tiongkok Dibuka

Kementerian telah mengeluarkan perintah kembali bekerja untuk para dokter dan mengajukan pengaduan kepada polisi terhadap beberapa pemimpin.

Menurut kementerian, pemogokan itu telah menyebabkan gangguan di klinik dan memperburuk masalah kekurangan tempat tidur, bahkan saat negara berjuang menghadapi kebangkitan kasus Covid-19.***

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x