Riset AS Sebut Corona Ada Sebelum Mewabah di China, Donald Trump Utang Minta Maaf ke Peneliti Wuhan

- 27 Juli 2020, 13:38 WIB
Presiden AS Donald Trump.
Presiden AS Donald Trump. /

"Di alam, tidak ada bukti bahwa ada virus kelelawar yang membawa sisipan PRRA," katanya seperti diberitakan oleh Galamedianews dalam artikel "Donald Trump Utang Minta Maaf ke Peneliti Wuhan, Riset AS Sebut Corona Ada Sebelum Mewabah di China" yang dilansir dari South China Morning Post, Minggu (16/7/2020).

PRRA adalah penyisipan empat asam amino dalam genom corona virus yang dapat menyebabkan perubahan kecil tapi penting dalam struktur protein lonjakan.

Baca Juga: Kisruh Internal Partai Golkar, Polisi Ambil ALih Kantor DPD Golkar Kabupaten Indramayu

Dengan struktur baru, lonjakan dapat membelah lebih mudah, dan ini memungkinkan amplop virus untuk berfusi dengan membran sel manusia lebih efisien.

Para ilmuwan telah menemukan struktur yang serupa pada patogen lain yang sangat menular seperti human immunodeficiency virus (HIV), tetapi tidak pada corona virus.

Wang dan rekan menciptakan pseudovirus berbasis HIV yang membawa protein lonjakan kelelawar coronavirus dengan sisipan PRRA.

Baca Juga: Aduh Teganya Ketua RT Bunuh Warganya Sendiri Hanya Faktor Ekonomi

Pseudovirus adalah virus yang dimodifikasi yang dapat menginfeksi sel, tetapi lebih aman untuk ditangani daripada virus asli karena hanya bereplikasi satu kali.

Protein lonjakan baru lebih mudah membelah diri, seperti yang diharapkan, para ilmuwan FDA mengamati, tetapi ada dampak negatif pada kemampuan pseudovirus untuk memasuki sel inang.

Para peneliti mengujinya pada sel-sel dari inang potensial yang berbeda, termasuk kelelawar dan trenggiling, dan hasilnya sama.

Halaman:

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Galamedianews South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah