RINGTIMES BALI - Demontrasi di depan gedung pengadilan fedral di kota Portland Negara bagian Oregon berujung ricuh, agen federal AS terus menggunakan gas air mata dalam upaya untuk membubarkan kerumunan besar pemrotes setelah beberapa kembang api ditembakkan ke arah gedung selama demonstrasi Black Lives Matter.
Ribuan orang berkumpul pada Jumat malam di jalan-jalan Portland beberapa jam setelah seorang hakim AS menolak permintaan Oregon untuk membatasi tindakan agen-agen federal selama protes yang telah mengguncang kota dan mengadu pejabat setempat terhadap pemerintahan Trump.
Setelah beberapa jam hakim AS menolak permintaan Oregon, ribuan orang berkumpul pada jumat malam di jalan-jalan Portland untuk membatasi tindakan agen-agen federal selama protes yang telah mengguncang kota, dan mengadu pejabat setempat terhadap pemerintahan Trump.
Baca Juga: Terungkap dari CCTV Berdurasi 8 Menit, Kronologis Niat Bunuh Diri Editor Metro TV
Berita ini sebelumnya telah terbit di mantrasukabumi.com dengan judul Situasi AS Kian Mencekam, Agen Federal AS Bubarkan Massa yang Kian Brutal
Beberapa ratus orang, sebagian besar mengenakan topeng dan banyak mengenakan helm, berkumpul di dekat air mancur sebelum berbaris ke Gedung Pengadilan Federal Hatfield, tempat agen-agen federal ditempatkan. Mulai pukul 9 Sabtu malam, kerumunan menekan bahu-membahu, mengemas area dan meluap ke jalan-jalan ketika mereka meneriakkan "Black Lives Matter" dan "Feds pulang" ke suara drum, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.
Saat malam berlangsung, pengunjuk rasa mengguncang pagar yang mengelilingi pengadilan dan menembakkan beberapa kembang api di atasnya.
Beberapa menit kemudian, gas air mata dilemparkan ke kerumunan oleh agen federal yang dikerahkan oleh Presiden Donald Trump untuk meredam kerusuhan.
Baca Juga: Jangan Coba-Coba Tak Gunakan Masker di Surabaya, Risma Beri Hukuman Push-Up
Agen-agen itu telah menangkap puluhan orang selama demonstrasi malam hari melawan ketidakadilan rasial yang sering berubah menjadi kekerasan.