Beijing Peringatkan Negara di Asia Tenggara Atas Sabotase AS di Laut China Selatan

- 21 Juli 2020, 17:44 WIB
ILUSTRASI Foto diambil pada 2 Januari 2017. Tampak pasukan kapal laut TIongkok membentuk formasi, mengelilingi kapal induk Liaoning di Laut China Selatan.*
ILUSTRASI Foto diambil pada 2 Januari 2017. Tampak pasukan kapal laut TIongkok membentuk formasi, mengelilingi kapal induk Liaoning di Laut China Selatan.* //PIKIRAN RAKYAT/AFP

Hal ini diungkapkan Huang setelah Amerika merilis pernyataan panjang pada 16 Juli dengan isu 'Masa depan Filipina mengapung di Laut Filipina Barat'.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan kerja sama yang lebih antara Amerika Serikat dengan Filipina di perairan yang diperebutkan.

Baca Juga: Apes, Ban Pecah, Avanza Seruduk Supra dan Warung

Penggunaan istilah Laut Filipina Barat telah membuat para pengamat ragu, seperti yang diciptakan di bawah pemerintah Presiden Filipina sebelumnya Benigno Aquino III.

Aquilo menyebut perairan di sekitar Scarborough Shoal dan Pulau Pag-Asa adalah miliknya dan Tiongkok juga mengklaimnya.

Kehadiran kapal penelitian Tiongkok di ZEE 200 mil Filipinah telah menjadi titik pahit antar kedua negara sejak lama.

Baca Juga: Wah Kok Bisa! Wanita Hawai Tergulung Ombak Pantai Batu Bolong 3 Hari, Ditemukan Selamat

Kesepakatan ilmiah 10 tahun Manila dengan Amerika Serikat telah disepakati sejak tahun lalu.

Kesepakatan ini menjadikan Manila dapat melakukan penelitian bersama Amerika Serikat di perairan yang disebut 'warisan negara Asia Tenggara, dan mata pencaharian bagi jutaan warga di negara mereka'.***

Halaman:

Editor: I Dewa Putu Darmada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x