India dan Nepal Diterjang Banjir dan Longsor, 4 juta Warga Mengungsi

- 20 Juli 2020, 16:30 WIB
POTRET warga yang terdampak banjir di India.*
POTRET warga yang terdampak banjir di India.* /Antara

RINGTIMES BALI - Kawasan  AssamIndia Timur, dan Nepal di terjang banjir bandang akibat hujan monsun

Setidaknya 189 orang meninggal Dunia yang dicatat pejabat pemerintah pada Minggu 19 Juli 2020 

Diketahui sekitar empat juta warga Assam dan Nepal mengungsi dan puluhan orang hilang

Baca Juga: Diduga Berbohong, Polisi akan Kembali Periksa Kekasih Almarhum Yodi

Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiranrakyat.com dengan judul Banjir Bandang serta Longsor Terjang India dan Nepal, 4 Juta Warga Harus Mengungsi

Sungai Brahmaputra meluap, air yang mengalir melalui Tibet dan Bangladesh menyebabkan tanaman rusak dan memicu longsor.

Lebih dari 2,75 juta orang di Assam telah mengungsi akibat tiga gelombang banjir terus menerjang sejak akhir Mei.

"Situasi banjir tetap kritis dengan sebagian besar sungai mengalir mengancam tanda bahaya," ujar Menteri Sumber Daya Air Assam, Keshab Mahanta dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam Reuters.

Baca Juga: Empat Orang Karyawan Pabrik Rokok di Denpasar Asal Gianyar Terkonfirmasi Positif Covid-19

Assam menghadapi dua tantangan dalam waktu yang sama untuk memerangi banjir dan pandemi Covid-19.

Dari 33 kabupaten, sebanyak 25 daerah terdampak banjir sejak dua pekan lalu.

India juga sedang memerangi pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi hampir 1,1 juta orang.

Baca Juga: Mantaf Napi Pemerkosa dan Kekerasan Anak Akan Dipindahkan ke LP Nusakambangan

Dari 33 kabupaten, sebanyak 25 daerah terdampak banjir sejak dua pekan lalu.

India juga sedang memerangi pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi hampir 1,1 juta orang.

Sekitar 110 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka saat tanah longsor dan banjir bandang menghanyutkan rumah-rumah.

Baca Juga: Biadab, Pulang Keadaan Mabuk, HA Tenggelamkan Anak Tirinya ke Dalam Tandon Air Hingga Tewas

Ratusan orang di Nepal harus mengungsi. Dari 77 distrik sebanyak 26 lainnya terdampak dari banjir dan tanah longsor ini.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri setempat Murari Wasti mengatakan angka kematian akibat bencana ini dapat meningkat karena 48 orang lainnya belum ditemukan.

"Tim pencarian dan penyelamat masih mencari orang yang hilang di tempat, dan peluang mereka (yang hilang) untuk hidup sangat tipis" ujar Wasti.

Baca Juga: Dampak Banjir Bandang, Akses Jalan Palopo-Masamba Ditutup Sementara

Kantor Prakiraan Cuaca setempat mengatakan hujan lebat diperkirakan akan turun di negaranya hingga empat hari ke depan.***(Tita Salsabila/pikiranrakyat.com)

 

Editor: I Dewa Putu Darmada

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah