Sibuk Lancarkan Serangan ke Gaza, Kota Lod di Israel Dilanda Kerusuhan

- 12 Mei 2021, 19:26 WIB
Disaat Israel sibuk melancarkan serangan ke jalur Gaza, salah satu kota bersejarah di Lod malah dilanda kerusuhan parah
Disaat Israel sibuk melancarkan serangan ke jalur Gaza, salah satu kota bersejarah di Lod malah dilanda kerusuhan parah /Fajrul Falah/Pixabay/


RINGTIMES BALI -
Disaat jet-jet pasukan pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara ke Gaza, membalas tembakan roket dari militan Palestina, salah satu kota Israel justru dilanda kerusuhan.

Salah satu kota di Israel, Lod yang berjarak sekira 15 kilometer dari Tel Aviv, dihantui perang saudara dan gelombang kerusuhan parah.

"Ini Kristallnacht di Lod," kata Yair Revivo yang dilansir RINGTIMES BALI dari Times of Israel yang mengacu pada program terkenal pada 1938 terhadap orang Yahudi oleh Nazi Jerman dan itu belum pernah terjadi sepanjang sejarah Israel.

Baca Juga: Masyarakat India Lakukan Ritual Mandi Kotoran dan Kencing Sapi untuk Obati Covid-19

Pada Selasa, ketika Hamas dan kelompok Jihad Islam menembakkan roket ke Israel dari Gaza dan militer Israel mengebom jalur itu, kerusuhan dan kekerasan pecah di kota Lod.

"Setiap menit, sebuah mobil atau sinagoga atau sekolah terbakar. Balai kota baru kami didobrak dan dibakar," kata Revivo.

“Sinagoga sedang dibakar. Ratusan mobil dibakar. Ratusan preman Arab berkeliaran di jalan. Perang saudara telah meletus di Lod. " tambahnya lagi.

Baca Juga: India Semakin Mencekam, Puluhan Mayat Covid-19 Mengambang di Sungai Gangga

Revivo mengatakan komunitas lokal dihasut oleh Islamis dan menyebut kerusuhan itu sebagai intifada atau istilah Palestina untuk pemberontakan melawan Israel.

Orang Yahudi 'Ortodoks-nasionalis' di kota itu memiliki senjata dan bersedia menggunakannya, ia memperingatkan, menyerukan kepada pemerintah untuk mengumumkan keadaan darurat dan mengirim pasukan untuk memulihkan ketertiban, karena situasinya menjadi terlalu rumit.

“Anda tidak mengerti apa yang terjadi di sini. Ini lebih buruk dari rudal dari Gaza.” Ujarnya.

Hamas dan Jihad Islam, yang mengendalikan Jalur Gaza, telah menembakkan ratusan roket ke Israel sejak Senin 10 Mei 2021. sementara jet Israel membom daerah kantong Palestina itu.

Baca Juga: Taiwan Kembali Memanas Usai China Halangi Akses ke WHO

Setidaknya dua orang warga Israel tewas dan lebih dari 30 lainnya luka-luka dalam serangan roket itu, sementara pejabat Palestina melaporkan hampir 30 kematian dan lebih dari 150 orang terluka di Gaza.

Tepat sebelum tengah malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa batalyon perbatasan dari Yudea dan Samaria, istilah Israel untuk Tepi Barat, akan ditempatkan kembali untuk memulihkan hukum dan ketertiban di kota Lod.

Namun, ada laporan tentang kerusuhan di kota-kota Israel lainnya yaitu di dekat Ramle ke Acre, Haifa dan Nazareth di utara.

Baca Juga: Ledakan Bom Guncang Sekolah di Afghanistan, 68 Korban Tewas

Semua tempat tersebut telah menjadi bagian dari Israel sejak dideklarasikannya kemerdekaan pada 1948, tidak seperti Tepi Barat dan Gaza, yang masing-masing telah dianeksasi oleh Yordania dan Mesir, dan berada di bawah kendali Israel setelah perang 1967.

Deklarasi darurat di Lod penting, karena ini adalah pertama kalinya Tel Aviv menggunakan kekuatan untuk melawan komunitas Arab Israel sejak pemerintahan militer atas mereka dicabut pada tahun 1966.

Hamas dan Jihad Islam meluncurkan roket setelah bentrokan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di luar Masjid Al Aqsa, di Temple Mount Yerusalem. Protes itu atas keputusan hakim Israel untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, demi kepentingan pemukim Israel.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah