Tentara Myanmar Peringatkan Warga Sekitar untuk Tidak Ikut Berdemo Terkait Kudeta, ‘Anda Bisa Ditembak'

- 27 Maret 2021, 12:45 WIB
Pengunjuk rasa di Myanmar
Pengunjuk rasa di Myanmar /Tangkap layar REUTERS/

RINGTIMES BALI – Saat ini Myanmar merupakan negara yang sedang kesulitan lantaran banyak masyarakat mengajukan beberapa protes dengan cara unjuk rasa di depan gedung pemerintahan Myanmar.

Protes-protes yang dilakukan ini untuk mendapatkan keadilan yang seharusnya mereka dapatkan dari pemerintahan.

Maka untuk memadamkan protes yang meluas terhadap pemerintahan, Militer Myanmar menunjukkan kekuatan besarnya.

Baca Juga: Mengenal Sosok Atlet Renang Berbakat Tingkat Nasional, Berasal dari Bali

Baca Juga: Jokowi Minta Kemendag Dorong UMKM Nasional dalam Pasar Ekspor Digital

Anggota Militer Myanmar memperingatkan bahwa pengunjuk rasa pro-demokrasi berisiko ditembak di kepala atau punggung jika mereka melanjutkan demonstrasi di ibu kota.

Jadi anggota Militer mengimbau kepada seluruh masyarakat di sekitar ibu kota Naypyidaw untuk belajar dari tragedi kematian yang buruk sebelumnya bahwa dapat terancam ditembak di kepala dan punggung.

Myanmar saat ini berada dalam kekacauan sejak para jenderal menggulingkan dan menahan penguasa sipil Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, yang memicu pemberontakan besar-besaran menuntut kembalinya demokrasi.

Baca Juga: Kunjungan Menhan Prabowo ke AS Ditentang Kelompok HAM dan Amnesty Internasional, Ini Alasannya

Baca Juga: Dikecam, Serbia Langgar Hukum Internasional jika Pindahkan Kedubesnya di Israel ke Yerussalem

Prosesi sebelumnya telah menyaksikan pasukan dan baju besi, termasuk tank, jet dan rudal, melewati kepala militer dan sekarang pemimpin kudeta Jenderal Min Aung Hlaing.

Ketakutan telah berputar-putar bahwa hari yang memperingati dimulainya perlawanan tentara Myanmar terhadap pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, bisa menjadi titik nyala kerusuhan.

Aktivis anti kudeta telah menyerukan putaran baru protes pada hari Sabtu terhadap pemerintah militer. Aktivis terkemuka Ei Thinzar Maung mendesak pengunjuk rasa untuk turun ke jalan.

“Waktunya telah tiba lagi untuk melawan penindasan militer,” kata Ei Thinzar.

Dari situlah aksi kompor yang dilakukan salah satu orang yang membuat semua masyarakat turun tangan melakukan pembelaan dan keadilan terkait kudeta pemerintahan yang sedang memanas.

Tidak segan-segan pula, Tentara Milier mempertegas jika tetap melakukan demonstrasi besar-besaran, maka anggota juga tidak sungkan dan segan untuk menembak kepala dan bagian punggungnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah