Orang Dewasa di Inggris Wajib 2 Kali Tes Covid-19 jika Ingin Bebas dari Lockdown

- 23 Maret 2021, 10:58 WIB
Ilustrasi warga dewasa di Inggris wajib dua kali tes Covid-19.
Ilustrasi warga dewasa di Inggris wajib dua kali tes Covid-19. /Pixabay/Ch AFleks

RINGTIMES BALI - Pandemi Covid-19 saat ini masih mengalami jumlah yang fluktuatif, hal ini dirasakan di sejumlah negara, termasuk Indonesia sendiri.

Kebijakan vaksin yang dikeluarkan oleh pemerintah telah digelar, dan terlaksana dengan lancar. Sejumlah negara bahkan sudah melakukannya dari awal tahun 2021.

Namun, aturan pembatasan aktivitas masih terjadi di beberapa negara, termasuk Inggris, yang saat ini masih melakukan lockdown di negaranya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 Maret 2021, Al Menukar Hasil Tes DNA Reyna, Mama Sarah Mati Kutu

Baca Juga: Tes Psikologi, Kenali Sifat Asli dan Bakat Terpendam, Jawab Soal Berikut

Dilansir Ringtimesbali.com dari laman Dailymail.uk, aturan wajib tes dua kali dikeluarkan oleh pemerintah jika ingin terbebas dari lockdown.

Tes ini diwajibkan bagi orang dewasa, dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Hal ini agar angka penyebaran virus corona semakin menurun.

Pemerintah Inggris, percaya bahwa membuat orang melakukan swab secara teratur, dapat menekan penyebaran virus.

Baca Juga: Ada Kode Pribadi, Kominfo Imbau Masyarakat Tidak Pamer Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di Sosmed

Baca Juga: Finlandia Adalah Negara Paling Bahagia di Dunia Meskipun Pandemi COVID-19

Kemudian, kampanye iklan ini diharapkan akan mendorong orang Inggris, untuk mau memainkan peran mereka. 

Kemudian, diharapkan bahwa area dengan kasus yang meningkat akan segera diidentifikasi, dan ditangani dengan pengujian, yang berpotensi menghilangkan lockdown di masa mendatang.

Pemberian vaksin yang berhasil di Inggris, telah menyebabkan seruan agar lockdown dihilangkan lebih cepat.

Baca Juga: Ribuan Pekerja Migran Diduga Jadi Korban Pungli Rp15 Ribu untuk Vaksin Gratis di Bali

Meskipun ada peraturan baru untuk memperpanjang kekuasaan darurat pemerintah, memperpanjang pembatasan hingga enam bulan.

Anggota parlemen Tory, memperingatkan bahwa Inggris berisiko menyia-nyiakan keuntungan dari program vaksinasi, dengan bergerak terlalu lambat untuk mencabut lockdown.

Serangkaian anggota parlemen, mengatakan mereka siap untuk memberikan suara menentang Pemerintah minggu ini, ketika berusaha untuk memperpanjang undang-undang Covid hingga akhir September.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Saudi Memastikan Semua Vaksin Covid-19 Aman Bagi Masyarakat

NHS kemarin mengungkapkan rekor hari ketiga berturut-turut vaksinasi dilakukan hingga menyentuh 844.285 pada hari Sabtu lalu.

Sebuah tes baru yang inovatif, dapat dengan cepat mengidentifikasi varian yang muncul, dari virus corona saat ini sedang diuji.

Teknik yang disebut pengujian uji genotipe, dapat mengurangi separuh waktu yang diperlukan untuk mendeteksi mutasi virus corona, hal ini dibutuhkan empat hingga lima hari.

Baca Juga: 4 Kasus Virus Baru Ditemukan, Kemenkes: Vaksin Sejauh ini Efektif untuk Varian B117

"Jenis pengujian ini akan membantu kami dengan cepat mengidentifikasi kasus varian, dan melacak kontak lebih cepat dari sebelumnya, membantu menghentikan wabah," ujar Menteri Kesehatan Matt Hancock.

Teknologi tersebut juga dapat diadaptasi untuk menguji varian baru. Diharapkan sistem ini akan memungkinkan kontak kasus positif, dilacak lebih cepat dan berpotensi menghentikan penyebaran strain yang lebih menular.

Sistem baru, yang sedang diujicobakan di laboratorium dan Penelusuran NHS, pada akhirnya, dapat digunakan sebagai tambahan, untuk pengujian standar Covid-19 agar mengidentifikasi kasus secara cepat.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x