“Kami terkejut dan muak melihat kekerasan mengerikan yang dilakukan terhadap orang-orang Burma atas seruan damai mereka untuk memulihkan pemerintahan sipil,” ungkap Ned Price selaku juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
“Kami menyerukan semua negara untuk berbicara dengan satu suara untuk mengutuk kekerasan brutal oleh militer Burma terhadap rakyatnya sendiri,” tambahnya kepada wartawan.
Seorang dokter di Myanmar mengatakan kepada kantor media berita Agence France-Presse (AFP), ada 2 demonstran yang ditembak di Kota Mandalay.
Baca Juga: Pasca Kudeta Militer, Joe Biden Ancam Myanmar dengan Berikan Sanksi
Satu orang ditembak di bagian dada, sedangkan satunya lagi seorang wanita berusia 19 tahun ditembak bagian kepalanya, diduga adalah Deng Jia Xi remaja yang meninggalkan surat wasiat.***