Seorang pemilik akun Twitter bernama @margianta juga menyebutkan Jia Xi adalah anak tunggal di keluarganya.
Baca Juga: 5 Negara dengan Kekuatan Militer Terkuat di Dunia, Indonesia Berada di Atas Myanmar
Saat itu Jia Xi mengenakan baju kaos bertuliskan “Everything Will Be OK” berwarna hitam dan tampak keberanian tersirat di wajahnya.
Dilansir Ringtimesbali.com dari Aljazeera.com, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di hari Rabu kemarin menyebutkan sedikitnya 38 orang tewas dalam aksi tersebut.
Pasca negara tetangga menyerukan pengekangan dan menawarkan bantuan untuk menyelesaikan krisis, pasukan keamanan malah menembaki orang-orang dalam aksi protes di jalanan.
Baca Juga: Pasukan Keamanan Myanmar Bubarkan Demonstran dengan Tongkat, Ketapel hingga Tembakan
Menurut keterangan saksi mata bernama Kaung Pyae Sone Tun, pasukan keamanan melepaskan tembakannya pada sore hari secara terus menerus.
“Mengerikan, ini pembantaian. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan situasi dan perasaan kami,” ungkap seorang aktivis bernama Thinzar Shunlei Yi.
Amerika Serikat pun menyayangkan aksi brutal yang dilakukan pasukan keamanan Myanmar kepada para demonstran.
Baca Juga: Myanmar Memanas, Militer Culik Dokter dan Politisi, hingga Kebakaran di Berbagai Tempat