Mereka juga aktif terlibat dengan partai politik demokratis serta melawan militer karena mendapatkan kecaman Internasional akibat gagal menahan kampanye kebencian secara daring.
Baca Juga: Ketahui Alasan CEO Amazon Jeff Bezos Memilih Mundur dari Posisinya
Menjelang pemilihan Myanmar pada bulan November, Facebook mengumumkan telah menghapus jaringan terhadap 70 akun palsu dan halaman yang dioperasikan oleh anggota militer dengan mengunggah konten positif tentang tentara atau kritik terhadap Suu Kyi dan partainya.
Lebih lanjut Facebook mencoba meredakan ujaran kebencian dan informasi yang tidak benar, serta meningkatkan kemitraan dengan warga sipil, terkadang bertentangan dengan militer.
Perusahaan tetap mempertahankan peran sentralnya dalam kehidupan negara, dan pemerintah Suu Kyi secara teratur yang diumumkannya melalui halaman Facebook.***