Pendiri The Lincoln Project Terbukti Melakukan Pelecehan Melalui Online

- 2 Februari 2021, 07:45 WIB
Pendiri The Lincoln Project Terbukti Melakukan Pelecehan Melalui Online.
Pendiri The Lincoln Project Terbukti Melakukan Pelecehan Melalui Online. /Nytimes.com

RINGTIMES BALI – Pendiri The Lincoln Project yaitu John Weaver dituduh melakukan pelecehan via online kepada 21 orang.

Pria kelahiran tahun 1959 asal dari Amerika merupakan seorang ahli strategi Partai Republik dan juga salah satu pendiri kelompok anti-Trump.

Sebanyak 21 orang pria mengaku menerima pesan secara online yang mengandung unsur seksual dari Weaver.

Baca Juga: 10 Tahun Bebas, Kini Rakyat Myanmar Dihantui Ketakutan Rezim Militer

Berawal dari tawaran bantuan agar dapat pekerjaan dalam politik, karena John Weaver adalah orang yang berpengaruh penting dalam bidang politik di Amerika.

Dilansir Ringtimesbali.com dari website nytimes.com pada 1 Februari 2021, John Weaver merupakan orang yang turut andil dalam jalannya kampanye Kepresidenan John McCain pada tahun 2000 dan 2008 serta John Kasich tahun 2016.

Dikatakan bahwa Weaver tidak melakukan Tindakan yang melanggar hukum, namun para saksi menggambarkan perasaan dimangsa oleh pria tua yang berpengaruh di bidang yang mereka ingin untuk bekerja.

Baca Juga: Myanmar Memanas, Militer Kembali Tahan Aung San Suu Kyi Terkait Pemilu

Sementara mengharuskan mereka untuk terlibat dalam pesan atau kehilangan kesempatan untuk mendapat pekerjaan tersebut.

Awalnya Weaver membantah tuduhan tersebut, tetapi pada pertengahan Januari kemarin setelah kasus ini mendapat perhatian publik, akhirnya ia mengakui bahwa dirinya telah mengirim pesan yang tidak pantas kepada para saksi tersebut.

Weaver meminta maaf kepada pihak-pihak yang dibuatnya merasa tidak nyaman. Namun ia percaya bahwa semua interaksinya adalah atas dasar suka sama suka.

Baca Juga: 30 Tahun Penantian, Taiwan Mengungguli Pertumbuhan Ekonomi China

Ketika sebelumnya dilakukan wawancara dengan ke 21 orang tersebut terkait tuduhan terhadap Weaver, diperoleh ulasan tangkapan layar dari banyaknya pesan yang dikirimkan Weaver kepada mereka selama lima tahun terakhir.

Bukti tersebut menunjukkan Weaver melakukan sesuatu yang agresif serta tidak diinginkan secara daring.

Dalam pernyataannya, Weaver mengatakan bahwa ia tidak akan kembali ke Lincoln Project sejak cuti medis yang dimulai pada awal musim panas.*** 

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: NY Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah