Profil Bob Loughman, Perdana Menteri Vanuatu Ternyata Pernah Menjadi Menteri Pendidikan

2 Oktober 2020, 06:16 WIB
Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman. /Foto: Tangkapan layar video webtv.un.org/


RINGTIMES BALI -
Bob Loughman Weibur lahir pada 8 Maret 1961 di Pulau Tanna, Hebrides Baru atau yang sekarang dikenal Vanuatu.

Beliau adalah seorang politikus Vanuatuan dan Perdana Menteri Republik Vanuatu yang menjabat pada 20 April 2020.

Sebagai anggota Vanua'aku Pati, awalnya ia terpilih dalam Parlemen sebagai anggota mewakili Tanna dalam pemilu pada 6 Juli 2004.

Baca Juga: Setelah di Serang Warganet, Menlu Minta Warganet Berhenti Menyerang Media Sosial Vanuatu

Selanjutnya Ia terpilih kembali pada 2008 dan 2012. Pada Maret 2013, usai perubahan dalam pemerintahan, Perdana Menteri baru Moana Carcasses mengangkatnya menjadi Menteri Pendidikan.

Sejak 2018, ia menjadi pemimpin Vanua'aku Pati.

Terakhir pada 20 April 2020, Loughman menjabat sebagai Perdana Menteri Vanuatu.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Vanuatu, Negara yang Serang Indonesia pada Sidang PBB, Dulu Bernama Hebrides Baru

Sejak kemarin, Senin 28 September 2020 tagar Vanuatu bertengger di jajaran trending topik Twitter Indonesia.

Sejumlah media memberitakan soal Vanuatu yang sudah lima kali menyerang Indonesia di Sidang PBB terkait permasalahan Papua.

Pada Sidang PBB ke 75 yang digelar pada Minggu 27 September 2020, Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman mengungkapkan adanya tindakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di provinsi itu.

Baca Juga: Rupiah Pimpin Mata Uang Asia dan Dunia, Berhasil Tekan Dolar AS

Hal itu dimulai dari sejak Sidang PBB ke-71 tahun 2016 silam.

Mewakili Indonesia, Silvany menjegal Vanuatu yang mengomentari isu Papua di Sidang PBB. Sosok perwakilan RI itu pun menjadi perhatian dunia, tak hanya di Tanah Air.

Setelah peristiwa tersebut perdana menteri Vanuatu, Bob Laughman menjadi viral di Media Sosial.

Baca Juga: BNPB : Masyarakat Jangan Panik,Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Terjadi Tsunami,

Silvany bahkan mengatakan apa yang dilakukan Vanuatu sebagai tindakan memalukan.

Ia mengungkapkan bahwa, dirinya bingung dengan sikap Vanuatu, yang selalu berusaha mengajari negara lain, tanpa memahami prinsip fundamental dari Piagam PBB.***

 

Editor: Tri Widiyanti

Tags

Terkini

Terpopuler