Benarkah Kim Jong-un Meninggal Setelah Koma dan Informasinya Disembunyikan, Ini Kata Pakar

26 Agustus 2020, 10:00 WIB
KIM Jong Un. /KCNA via Reuters /

RINGTIMES BALI - Santer kematian Pemimpin Agung Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berhembus.

Kabar ini diungkap Roy Calley, seorang jurnalis yang sering bolak-balik ke Korut.

Sebelumnya, kabar komanya Kim dikabarkan oleh Chang Song-min, mantan pembantu Presiden Korea Selatan ke-8 Kim Dae-jung.

Baca Juga: Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Saudara Perempuannya Ambil Alih Kekuasaan

Sayangnya, para pakar agak kurang yakin dengan berita-berita tersebut.

Seperti yang diungkap Dr. Jim Hoare, mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Inggris merasa informasi ini masih kurang akurat.

Peneliti yang punya spesialisasi urusan Tiongkok, Jepang, dan Korea di School of Oriental and African Studies (SOAS) itu tidak melihat pertanda wafatnya Kim.

"Menjadi mantan pembantu Kim Dae-jung tidak membuat Anda pakar akan Korea Utara atau tahu akan informasi khusus yang rahasia," tegasnya.

Baca Juga: Munculnya Adik Kim Jong Un Pada Media: Pertanda Baik atau Buruk?

Salah satu yang menurutnya pasti kelihatan secara jelas adalah pergerakan militer dari kedua belah pihak.

"Korea Selatan seharusnya masuk ke situasi darurat dengan menyiagakan seluruh pasukannya," tutur Dr. Jim.

"Korea Utara juga akan memunculkan sikap bahwa sesuatu telah terjadi. Akan ada lebih banyak pergerakan militer dan lain-lain," imbuhnya.

Baca Juga: Kim Jong Un Siapkan Hukuman Berat bagi Pasien Positif Pertama Covid di Korea Utara

Selain itu, Dr. Jim merasa tak ada tanda-tanda yang kelihatan dari jalur komunikasi resmi seperti televisi dan radio.

"Jika benar-benar serius, saya menduga radio dan TV akan terasa lebih suram," tambahnya.

Dr. Jim juga yakin kalau beritanya akan lebih banyak bermunculan dari Tiongkok, sekutu Korea Utara sesama komunis.

Memang Korea Utara selalu menjadi negara dengan tingkat kerahasiaan yang sangat tinggi sehingga sulit sekali menilai keakuratan informasinya.

Baca Juga: Korea Utara Umumkan Darurat Korona, Tutup Perbatasan Korsel tapi Perbatasan Tiongkok Dibuka

Jika ditilik dari peristiwa sebelum ini, kematian Kim Jong-il, pemimpin agung sebelum Kim Jong-un sekaligus ayahnya tak langsung muncul dalam berita resmi.

Kim Jong-il yang wafat pada 17 Desember 2011 baru diumumkan media pemerintah setelah dua hari berlalu.

Pada 19 Desember 2011, pembawa berita paling populer di Korut, Ri Chun-hee mengabarkan berita duka itu di televisi.

Baca Juga: 'Crash Landing on You' Pemerintah Korea Utara Terpaksa Turun Tangan

Sebagaimana dimuat dalam artikel sebelumnya di Pikiran-rakyat.com dengan judul "Kim Jong-un Dikabarkan Meninggal Setelah Koma, Pakar: Harusnya Ada Pergerakan Militer" yang dikutip dari laman Express, Rabu 26 Agustus 2020.

Ri Chun-hee sempat pula mengumumkan kematian kakek Kim, yakin Kim Il-sung pada 1994 silam.

Saat itu, Kepala Layanan Intelijen Nasional Korea Selatan mempertanyakan kembali kabar tersebut karena banyak keanehan yang mereka dapati.

Usai dikonfirmasi, ternyata jasad Kim Jong-il dibalsem terlebih dahulu dan ditempatkan dalam peti mati kaca di Kumsusan Memorial Palace selama 11 hari.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-rakyat.com)

 

Editor: Triwidiyanti Prasetiyo

Sumber: Pikiran Rakyat Express

Tags

Terkini

Terpopuler